Waspira News | Kabupaten Bandung – Awal Bulan Ramadhan Hujan lebat di sertai angin di beberapa lokasi yang berada di Kabupaten Bandung beberapa hari. Kebelakang membuat beberapa titik khususnya di Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung banjir.
Awal Bulan Suci Ramadhan
Hal itu terbukti dari mulai hari Jum’at, (24/03/23) beberapa tempat di Desa Dayeuhkolot sudah banjir. Seperti yang terjadi di Rt.01 Rw.12 Kp. Kaum Dayeuhkolot banjir sudah mulai masuk ke gang yang berapda. Di lokasi tersebut.
Selain itu dampak dari banjir tersebut membuat warga tidak bisa tidur nyenyak di karenakan takut air banjir membesar. Seperti yang di ungkapan salah seorang warga yang terkena dampak banjir mengatakan ” memang hujan dari sore hari sangat deras. Dan ujung nya pada malam hari sekitar jam 22.00 WIB air sudah terlihat masuk ke gang. Tapi tidak lama pagi hari air mulai surut kembali.
Lanjut warga ” tetapi air kembali lagi muncul pada hari Minggu, (26/03/23) malam dan tidak lama sekitar beberapa jam air surut kembali. Memang banjir tersebut terjadi di karenakan hujan deras yang mengguyur Bandung dan sekitarnya khususnya Dayeuhkolot beberapa hari kebelakang. Mudah-mudah banjir ini tidak berkepanjangan dan membuat aktivitas kembali berjalan normal tanpa takut akan air banjir. ” Ujar salah seorang warga Rw.12.
Senin, (27/03/23) Selain banjir yang di akibatkan oleh deras nya curah hujan yang tinggi komentar berbeda. Di sampaikan seorang masyarakat Desa Dayeuhkolot yang bernama Arent S yang berada di lokasi banjir, mengatakan ” Jika berbicara banjir di Desa Dayeuhkolot Kecamatan Dayeuhkolot bukan rahasia umum lagi, cuman air banjir ini terjadi bukan karena satu alasan curah hujan saja tetapi bagaimana fungsi drainese atau selokan yang berada di Dayeuhkolot apakah bagus atau tidak.
Warga Dayeuhkolot
Tambah Arent “Seperti yang terjadi di jalan raya Dayeuhkolot tepatnya depan Kantor Pos dan Masjid Agung Ash-Shofia Dayeuhkolot. Setiap kali hujan turun deras atau tidak, air setelah selesai hujan kurang lebih 30 Cm selalu ada genangan yang membuat. Arus lalu lintas menjadi padat dan macet di karenkan genangan air tersebut, sangat ironis seperti tidak ada yang mempedulikan saluran drainase yang berada di Dayeuhkolot, bukan hanya masyarakat Dayeuhkolot yang merasakan dan para pengguna jalan pun mengeluhkan karena genangan air itu “Pungkas Arent.
Hal senada pun di lontarkan oleh pengguna jalan yang melintas lewat jalan raya Dayeuhkolot menurut Asep ” Setiap kali saya lewat jalan Dayeuhkolot jika sore atau malam hari nya hujan pasti ada genangan air depan kantor pos ini, tapi jika melihat ketika keadaan jalan ini tidak ada genangan, drainase di sini seperti nya sudah tertutup lumpur atau tersumbat.
Pemerintah
Harapan saya untuk pemerintah seharus nya lebih memperhatikan drainase yang ada di jalur Dayeuhkolot supaya ketika ada air datang. Akibat hujan tidak ada lagi genangan yang merugikan para pengguna jalan seperti saya, mungkin warga sekitar pun merasakan. Hal sama seperti saya ” Ujar pengguna jalan.
Tambahnya, Jika menoleh beberapa hari kebelakang Pemeintah Provinsi Jawa Barat akan memulai proses pembangunan fly over Terusan Buah Batu-Bojongsoang dan Jembatan Lama Citarum di Dayeuhkolot seperti yang di ungkapan Kepala Dinas BMPR Jabar, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan “pembangunan fly over atau jembatan layang akan dimulai prosesnya dengan pembuatan kajian yakni feasibility study sehingga dapat dilanjutkan dengan pembuatan detail engineering design (DED).
Pembangunan fly over Bojongsoang akan di mulai dengan tahapan kajiannya dengan pembiayaan melalui APBD Perubahan 2023,” ujar Bambang Tirtoyuliono. Terlepas dari pernyataan Pemerintah Provinsi Jabar, yang menjadi titik permasalahan di Dayeuhkolot bukan hanya jembatan Citarum tetapi banjir dan genangan air seperti drainase dan selokan yang ada di Dayeuhkolot harus di perhatikan namun pemerintah seolah tidak menghiraukan atau tidak mempedulikan.
Pewarta/Red-WN
Leave feedback about this