Agama Berita BKSDM Kab Bandung BPK Jabar Bupati Bandung Camat Cikancung Dinas Pertanian Kab Bandung Diskominfo Kab Bandung Edukasi Ekonomi Humas Mabes Polri Kementerian Pertanian Kementerian Sumber Daya Air KPK Jabar Menteri Pertanian

Diduga Jadi Ajang Bancakan Pembangunan Prasarana Pertanian (DAK) Rp.3 Ratus Juta Di Kab. Bandung

Diduga Jadi Ajang Bancakan Pembangunan Prasarana Pertanian (DAK) Rp.3 Ratus Juta Di Kab Bandung
Bongkar Pasang Papan Proyek
Bongkar Pasang Papan Proyek
Diduga Alergi Pihak Dinas Kepada Wartawan Saat mau Dimintai Keterangan Tidak Ada Ketrbukaan Informasi
Diduga Alergi Pihak Dinas pertanian Kabupaten Bandung Terhadap Wartawan Saat mau di wawancara Enggan Dimintai Keterangan Tidak Ada Keterbukaan Informasi

Waspira News || Kab Bandung – Pembangunan Prasarana Pertanian Dana Alokasi Khusus (DAK 2024) menjadi salah satu sektor penting dalam perekonomian di Kabupaten Bandung. Keberhasilan pertanian memiliki dampak besar terhadap ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat, untuk mencapai hasil pertanian yang optimal masalah irigasi berperan sangat penting untuk mengairi lahan.

Pembangunan Prasarana Pertanian DAK 2024 Di Desa Ciluluk, Diduga Di jadikan Ajang Bancakan

Namun di sayangkan fakta di lapangan lagi-lagi masih banyak dugaan-dugaan adanya tindak korupsi anggaran dari Pemerintah yang di salahgunakan. Oleh oknum tertentu guna untuk meraup keuntungan dan memperkaya diri sendiri.

Seperti halnya pembangunan infrastruktur, prasarana pertanian pekerjaan pembangunan irigasi  Air Tanah dalam tanaman pangan  yang diduga adanya beberapa. Ketua kelompok tani menyalahi ketentuan, karena prosesnya tidak di lakukan sesuai regulasi atau aturan yang berlaku.

Seperti pembangunan prasarana pertanian Dana Alokasi Khusus (DAK)  besar jumlah anggaran perkelompok Rp. 300.000.000,- salah satunya. di kecamatan cikancung Tahun 2024 untuk irigasi air tanah dalam tanaman pangan yakni  di  Desa Ciluluk dan Desa Cihanyir ini. Seharusnya merupakan langkah strategis yang di harapkan akan membawa dampak positif dalam sektor pertanian di saat adanya masalah ketersediaan air yang tidak merata, terutama di musim kemarau.

Baca Juga : PUBLIK SOAL PROYEK DRAINASE TANPA IDENTITAS DI DESA TENJOLAYA SEPERTI SILUMAN

Pantauan awak media WaspiraNews, ketika di lokasi pekerjaan Rabu,25/12/2024 tampak tidak terlihatnya papan nama kegiatan informasi kegiatan terpampang di lokasi seakan di sembunyikan dan untuk spanduk  papan nama  kegiatan informasi hanya di lipat dan di abaikan bagaikan Proyek siluman, selain itu bahan material yang di gunakan pun tidak sesuai  dengan harga di RAB Rp. 70.000 untuk harga semen berbeda dengan fakta dilapangan harga  di bawah.

Dalam Hal ini hangat jadi perbincangan di tengah masyarakat luas terkait pekerjaan bantuan DAK untuk kelompok Tani Jaya Desa Cihanyir. Dan kelompok Tani Mekar Wangi 1 Desa Ciluluk Kec Cikancung yang di mana menurut narasumber mengatakan kepada awak media di borong dua-duanya oleh oknum kades.

Proyek DAK  Dinas Pertanian Kab. Bandung Acuhkan Keterbukaan Informasi Publik

Padahal transparansi anggaran sudah menjadi keharusan untuk di laksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya. Seperti Undang-Undang No.14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik.

Berdasarkan informasi dari masyarakat yang tidak mau di sebutkan namanya, anggaran yang di gelontorkan dari kementerian pertanian. Melalui Dinas Pertanian Kab Bandung khususnya untuk pembangunan prasarana pertanian (DAK) sumur dalam beserta bak penampungan dan Pipa,Rp. 300 juta.

Pembangunan tersebut sudah berjalan hampir 1 bulan dan sekarang  tinggal finising. Namun yang saya lihat para pekerja ketika pembangunan menggunakan bahan material di bawah SNI atau harga di bawah standar RAB, mungkin itu juga mempengaruhi spek pembangunan. Ucapnya

Baca Juga : Disinyalir Berbekal Segel Palsu Dadang Ameh Seret Ahli Waris Hodijah Hingga Ditahan Polda Jabar

Sementara  itu berhasil di temui di waktu yang sama, awak media ketua kelompok tani ‘Mekarwangi 1’ Pak Sabid (Abidin) (80) saat di konfirmasi terkait pembangunan yang di garapnya Sabid mengatakan “ Iya, pak saya dan kelompok Mekarwangi 1 menerima bantuan dari pemerintah melalui Dinas Pertanian dan anggarannya Rp. 300 juta”.

Pekerjaan Di Borongkan Lagi Kepada Oknum Kepala Desa

Ketika di sentil terkait anggaran, di katakan Sabid “uang tersebut ketika di ambil dari Bank bersama Anaknya Selaku Bendahara langsung di serahkan pada Kades Ceceng selaku kades cihanyir . Karna saya kan sudah tua, takutnya jika mengambil langkah atau tindakan nanti salah gitu. “ ungkapnya

“Jadi saya  dengan anak saya selaku bendahara di serahkan saja pada pak Kades, untuk pengerjaan tersebut uang senilai Rp.250 juta, tau jadi saya mah dan sisanya yang Rp. 50 juta  ya di bagi-bagi aja  ya ada untuk Dinas,PPL pendamping atau kordinator dan kepala Desa. Pokoknya tau beres aja  sampai keluar air dan bisa di manfaatkan kelompok tani dan para petani ”. Jelas Sabid saat di wawancarai di kediamannya 25 Desember 2024.

Pembangunan Prasarana Pertanian DAK 2024 Di Desa Ciluluk, Diduga Di jadikan Ajang Bancakan Oleh Oknum

Berdasarkan informasi tersebut, kami pun awak media  bergegas menyambangi rumah Kades Ceceng karna kebetulan kantor desa sedang libur, berhasil di temui di rumahnya  saat di klarifikasi terkait pernyataan ketua kelompok tani mekarwangi 1 Desa Ciluluk kades ceceng mengatakan.“Saya Mengarahkan untuk mengambil tukang bor yang ahli dan saya pun bilang ke Desa Ciluluk karna bidang tanah yang berbeda. Makanya saya meminta ke Dinas untuk di usung dari bulan Agustus tidak apa-apa kalau curi star juga ini kan bukan memindahkan agama.” Cetusnya

Cuman idealnya bulan Agustus kan sedang musim kemarau jadi pas untuk melakukan bor jadi jelas kedalaman dan kendalanya seperti apa. Iya makannya saya setuju saja kalau menurut Dinas begitu, pengerjaan pada Bulan Desember tanggal 15. Kalau Desa Cihanyir memang curi star lebih dulu mulai per tanggal 10 Desember karna medanya yang berat lokasi pengeboran banyak bebatuan”. masih Kata Ceceng

Lebih Lanjut Kades ceceng mengatakan, sistem pengerjaan di lapangan sesuai budget atau di borongkan, dan jika bahan material pipa. Ada yang masok dari PPL. Sama halnya seperti Desa Ciluluk saya arahkan dan borongkan lalu habis berapa langsung bayar.. Memang sebelumnya saya sudah berkomunikasi dengan ketua kelompok tani dan mempercayakan semuanya kan saya basicnya di kontruksi jadi tau, dan saya mengarahkan seperti ini karna pasti kedepannya ini kan tanggung jawab saya. “ Ujar ceceng

“Jika melihat hasil pengerjaan pembangunan ini harapan inginnya pemasangan artesis karna ingin di serap oleh masyarakat luas dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dan juga pembangunan prasarana pertanian ini bisa meningkatkan produktivitas pendapatan petani dan masyarakat .”ujar ceceng

Sanggahan Pun Di Sampaikan Kepala Desa Cihanyir Ceceng

Ketika di klarifikasi terkait pernyataan  ketua kelompok tani tentang nilai uang Rp.250 juta ceceng mengelak, justru ceceng Balik menyampaikan bahwa uang yang di terima nya dari kelompok Tani Hanya sebesar 230 juta Rupiah

“ Ya mungkin itu  SDM ya, kalau kita buka bukaan uang yang saya terima  dari ketua kelompok tani  Desa Ciluluk 230 juta itu bisa anda lihat kita tidak mengurangi spek dalam RAB, silahkan anda kemas  saja bagaimana bahkan yang saya tau ada pemotongan dari dinas 10% silahkan saja Cek “ Cetus Kades Ceceng kepada Media

Dugaan kuat, bahwa proyek pembangunan prasarana pertanian (DAK) untuk irigasi air tanah dalam tanaman pangan tersebut di jadikan ajang. “Bancakan” oleh Oknum-oknum yang tidak bertanggung Jawab.

Menyikapi permasalahan terkait proyek pembangunan prasarana pertanian (DAK) untuk irigasi air tanah dalam tanaman pangan yang ada kami sebagai kontrol sosial mengecam keras kepada oknum-oknum yang ada di jajaran Dinas Pertanian, yang seharusnya  di manfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat petani justru dalam hal ini. Malah menabrak aturan undang-undang yang ada. di indikasi tugas dan fungsi pengawas monitoring dan pendamping dinas pertanian tutup mata tutup telinga seakan tidak tau, apa benar benar tidak tau.

Sampai berita ini di terbitkan kami belum adanya hak jawab resmi dari Kepala Dinas Pertanian  karna susahnya untuk di temui terkait pemberitaan prasana pertanian (DAK). progam proyek pembangunan prasarana pertanian (DAK) untuk irigasi air tanah dalam tanaman pangan  menggunakan Dana APBN tentunya harus kita awasi bersama-sama  dan kami meminta untuk Aparat Penegak Hukum (APH)  mohon di tinjau ke lokasi guna adanya indikasi penyalahgunaan anggaran oleh oknum yang tidak bertanggung jawab serta  ada kegiatan proyek pembangunan prasarana pertanian (DAK) untuk irigasi air tanah dalam tanaman pangan sudah Menyebrang tahun 2024 .

Pewarta : Abeng/RedBN

Pendiri & Pimpinan Redaksi
Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi Waspira News. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya. Di tahun 2022, karena merasa perlu untuk memperluas jangkauannya di portal media online, Agus mendirikan Waspira News.

    Leave feedback about this

    • Kualitas Berita
    • Akurasi Informasi
    • Tampilan Website
    Choose Image

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.