Waspira News | Kabupaten Bandung – PPDB tahun 2023/2024 sudah berakhir, tetapi masih banyak permasalahan yang harus di benahi oleh Pemerintah khususnya. Di bidang Pendidikan, banyak nya permasalahan ketika PPDB tahun 2023/2024 di berbagai wilayah Jawa Barat khususnya Kab. Bandung tidak sedikit para anak didik siswa/siswi maupun orang tua menjadi korban PPDB.
Lili Muslihat ” System PPDB Harus Di Rubah
Banyak nya polemik yang terjadi di PPDB tahun 2023/2024, Ketua Komite Peduli Jawa Barat (KPJB) Lili Muslihat. SH. Angkat bicara, menurut dirinya PPDB tahun 2023/23 khususnya Kab.Bandung menjadi no. 3 paling bobrok di Jawa Barat.
“PPDB tahun 2023/2024 Allhamdullilah Kab. Bandung menjadi No.3 paling bobrok di Jawa Barat. Wajar saja banyaknya permainan ketika. PPDB dari berbagai jalur seperti Afirmasi, Prestasi maupun Zonasi, mereka para siswa/siswi yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan dari. SD ke SMP dari SMP ke SMA/SMK harus menjadi korban dari kebijakan”
Baca Juga : Fenomena PPDB Di SMPN 2 Margahayu Ketika Sudah Di Tutup
Dirinya pun mengkritik jalur zonasi yang menjadi biang permasalahan di PPDB tahun 2023/2024 ” kita tahu beberapa hari lalu adanya kejadian. Yang sudah naik kepermukaan umum terkait PPDB jalur zonasi, dengan adanya kecuruangan di saat salah seorang murid yang memang rumahnya berdekatan. Dengan sekolah tujuannya tetapi tidak di terima dan murid yang memang rumahnya jauh dari sekolah tersebut tetapi bisa di terima ”
Lanjut Lili Muslihat
” jalur zonasi itu seperti nya bukan jarak antara rumah siswa/siswi yang dekat dengan sekolah melainkan jarak. Antara orang tua siswa/siswi dengan dengan kepala sekolah, selain jalur zonasi membuat anak berprestasi menjadi korban ketika ingin melanjutkannya. Ke sekolah pilihannya jika sekolah tersebut jaraknya jauh dari rumah siswa/siswi itu dirinya tidak akan masuk ” ujar Lili muslihat
Selain itu dirinya pun pernah mendapatkan adanya kecurangan yang di lakukan oleh operator ketika merubah nilai murid dan adanya permainan uang yang di lakukan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.
Baca Juga : Bupati Bandung Hadiri Kegiatan Hajat Lembur Di Desa Bojongloa
“Sekarang itu PPDB bisa di mainkan luar dan dalam contoh seperti ini anak saya nilai nya 7 koma. Sekian tetapi karena ada kedekatan dengan pihak sekolah nilai anak tersebut bisa berubah menjadi 9 sekilan supaya bisa masuk kategori.
Salah satunya Jalur prestasi, di Kab. Bandung ini banyak oknum yang memanfaatkan situasi dengan di jadikan bisnis. Seperti anak tersebut ingin masuk ke sekolah negeri tujuannya orang tua siswa/siswi harus mengeluarkan uang namun berfariatif ada yang Rp. 5.000.000.00,- s/d Rp.15.000.000.00,- itu bukan rahasia umum lagi ” tutur Lili
Demi masa depan anak bangsa yang baik dan tidak ada permainan lagi ketika PPDB, Lili Muslihat pun menegaskan pemerintah segera merubah sistem PPDB dan jangan ada lagi jalur zonasi.
“Jika terus begini kasian siswa/wi menjadi korban setiap tahun saya sarankan pemerintah merubah sistem PPDB, silakan evaluasi dari semua kejadian. Terkait Penerimaan Peserta Dididik Baru (PPDB) Dan kepala sekolah hanya korban kebijakan pemerintah dan para orang tua maupun siswa/siswi. Menjadi imbas nya dan tolong hapus jalur zonasi karena jalur tersebut menjadi titik permasalahan di setiap Tahunnya PPDB. Bagaimana masa depan anak bangsa jika terus seperti ini. Untuk apa pemerintah gembar gembor tentang Pungli di sekolah dan di pangpang di setiap sekolah” Tegas Lili Muslihat.
Pewarta/RedWN
Leave feedback about this