Waspira News || Kabupaten Bandung – Dalam rangka menyambut HUT RI ke-79 media Balance News mengadakan doa bersama di monumen A3W(Ayax Endrie Williem) siluman merah di Kp. Punceling Desa Alam Endah Kecamatan Rancabali. Selasa, 06/07/2024
NAPAK TILAS MENGINGAT LUPA, SEJARAH PERJUANGAN
Acara tersebut di mulai pada pukul 20.30 WIB dan di hadiri pula Agus Suhendar selaku pimpinan redaksi Balance News, ketua biro Kotamadya Bandung serta wartawan Kabupaten Bandung.
Sebelum acara berlangsung, terlebih dahulu memanjatkan doa bersama yang di pimpin oleh ustadz Sam yang sekaligus sebagai wartawan media Balance News.
Selanjutnya, awak media Balance News mewawancara Bandi Sobandi anak dari Apuh Jakaria (Alm) anggota pasukan A3W siluman merah yang mana setelah berdirinya monumen tersebut ada wasiat dari orangtua sebelum meninggal ” Lanjutkan Kemerdekaan RI, anakku “.
Awal Mulanya
Apuh Jakaria yang di lahirkan dari Kabupaten Cianjur tepatnya Kp. Pasir Huni Desa Pamoyanan Kecamatan Cibinong Kabupaten Cianjur. Merupakan seorang tokoh masyarakat yang sering berziarah ke makam eyang cebek yang berlokasi di Soreang.
Pada tahun 1943 Apuh Jakaria bergabung dengan pasukan A3W siluman merah yang di komandani oleh Letj TNI Achmad Wiranatakusumah dan di tugaskan di Cianjur Selatan beranggotakan 200 Orang. Selama bertugas (Alm) setiap hari berperang melawan gurka Belanda di Kp. Batu Lawang Kecamatan Cibinong-Cibancet Kecamatan Sindang Barang, Dago, Ankola, Cijambe Kecamatan Cibinong,Cigombong Kecamatan Cibinong, Gunung Sumbul Kabupaten Cianjur, Kp.Sapirata Desa Sukaresmi Kecamatan Rancabali.
Selanjutnya (Alm) berangkat ke Soreang untuk menemui rekan anggota di Kabupaten Bandung,namun dalam perjalanan tepatnya di Kp. Warung Desa Tenjolaya Kecamatan Pasir Jambu (Alm) di tangkap dan langsung di tawan oleh tentara gurka Belanda selama dua pekan. Selama dalam tahanan (Alm) dianiaya dan di pukuli dengan batang senjata dan langsung di buang ke sungai Ciwidey sehingga terbawa arus sungai sampai ke jembatan tepatnya di Kp. Pasir Jambu.
Setelah naik dari sungai Apuh Jakaria (Alm) berjalan kaki sampai cebek Soreang untuk menemui gurunya. Dan setelah bertemu dengan gurunya. Apuh Jakaria (Alm) menceritakan yang terjadi di Ciwidey, dalam pengobatan luka-luka di sekujur tubuhnya gurunya memutuskan agar hijrah ke cebek Soreang. Singkat cerita ibu dan dua orang anaknya di bawa ke cebek, setelah sembuh Apuh Jakaria (Alm) melanjutkan tugas ke Cianjur Selatan.
Dalam perjalanan di Kp. Punceling Desa Alam Endah bertemu dengan. Eke, Rohidin, Muhidin,Jana Al. Aji, Ueb pasukan siluman merah. Agar Apuh Jakaria (Alm) tidak melanjutkan perjalanan ke Cianjur Selatan.
Dengan Gagah Berani Melawan Penjajah
Letj TNI Achmad wiranatakusumah putra Raden Aria Adipati H.Muharam Wiranatakusumah, Dalem(Bupati Bandung). Achmad wiranatakusumah komandan komandan pasukan. A3W siluman merah gagah berani melawan tentara gurka Belanda. Pada saat berperang Letj Achmad tidak keliatan oleh tentara gurka belanda. Pada saat terjadi perang di Citarum tepatnya di ujung jembatan, pada saat itu ada warung pemilik kakek dan nenek tempat istirahat tentara gurka Belanda. Letj Achmad memanggil pemilik warung setelah di bayar seisi warung agar pemilik warung menjauh,anggota pasukan siluman merah agar naik ke langit-langit warung dan Achmad menyamar sebagai pelayan warung. Tidak lama datang puluhan tentara gurka Belanda untuk beristirahat di warung, tak lama Achmad memberikan isyarat Kepada anggota Hem dan tentara Belanda langsung di hujani peluru dari langit-langit warung sehingga tidak berdaya, selanjutnya Achmad beserta anggota melanjutkan perjalanan ke gunung sadu.
Keesokan harinya datang tentara gurka Belanda dan langsung kontak tembak dengan pasukan siluman merah. Tentara Gurka Belanda menyerang dari darat. Dan udara pasukan siluman merah di bombardir oleh tentara belanda. Seluruh pasukan siluman merah agar segera meninggalkan gunung sadu mengeser ke lapangan barak Pasir Jambu, tentara gurka Belanda mengejar pasukan siluman merah dari dua arah Soreang dan Pangalengan tembus Gambung karena perang tidak seimbang Achmad mengumpulkan seluruh anggota pasukan siluman merah di Batu Tunggul Alam Endah tepatnya di Kp. Punceling.
Setelah itu terjadilah kontak senjata dari darat dan udara tentara. Belanda tidak dapat menembus punceling karena tempat tersebut curam. Dan di apit dua gunung di antara gunung sepuh dan gunung tambak guruyung. Selain diapit dua gunung, asap tebal pun menyelimuti lokasi tersebut sehingga bisa di katakan gurka Belanda balik arah karena tidak bisa menembus pasukan siluman merah.
Napak Tilas Perjuangan
Demikian sejarah perjuangan pasukan. A3W siluman merah yang mengusir penjajah di muka bumi. Indonesia tercinta ini. Yang mana setelah di bangun bukti dan berdirinya monumen sejarah perjuangan orang tua kita, semoga kita bisa meneruskan perjuanganya merdeka,
Pewarta: AAgus/RedBN
Leave feedback about this