Waspira News | Kabupaten Bandung – Pekerjaan P3-TGAI Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi adalah program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi. Dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang di laksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air. (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).
Pengerjaan P3-TGAI Kelompok Tani Air Erci Lestari
Sejatinya P3-TGAI di laksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sector strategis ekonomi domestik. Sebagaimana termuat dalam program nawa cita ke tujuh melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi. Dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan.

Tetapi pengerjaan P3-TGAI yang di kerjakan oleh kelompok tani air Erci Lestari Desa Cibodas Kecamatan Pasirjambu. Kabupaten Bandung. Tepat nya di Kp. Awi Lega.
Rabu, (28/06/23) Awak media menyambangi pengerjaan tersebut, terlihat para pekerja lansir hilir mudik mengangkut batu, pasir dan semen. Adapun keterangan salah satu pekerja mengatakan Pekerjaan ini sudah berjalan 1 bulan dengan volume 250 meter dengan pekerja kurang lebih. 25 orang untuk bahan material semua ketua yang membeli, pasir memakai cimalaka kalau batu tidak tahu dari mana.
Pengadaan barang oleh Ketua
Adapun untuk pengadaan bahan material terlihat di lapangan memakai batu tras, bukan batu belah melainkan yang tidak berkualitas dan terlihat. Untuk pasir ada 2 jenis, untuk semen pun menggunakan semen SNI Rajawali dengan selisih harga berbeda dari kualitas semen lain.
Lanjut pekerja, kalau untuk semen ada tiga roda sebagian, rajawali dan garuda yang lebih banyak dengan ketinggian tembok. 80 cm dan topi atas 34 cm bila di hitung persenan pengerjaan ini kurang lebih 50 %, namun untuk upah. Memang minim tukang di bayar Rp. 125,000,00,- laden Rp. 110.000,00 ketua kelompoknya Bapak Asep, tetapi sekarang sedang tidak ada ” Ujar pekerja
Adapun pernyataan dari pekerja lansir mengatakan, pekerja sebanyak 5 orang dan untuk jarak tempuh angkut lansir batu dan pasir. Semen kurang lebih jarak 600 meter dari tempat penyimpanan bahan material ke tempat pembangunan P3-TGAI, ketika di tanyakan. Tentang upah lansir awalnya di bayar Rp. 150,000,00,- per hari itu pun menggunakan motor, namun sekarang untuk lansir. Di borongkan oleh Asep
Tetapi dari pernyataan yang di lontarkan oleh petani terkait Harian Ongkos Kerja (HOK) bila di lihat dari Rencana Anggaran Biaya. (RAB) di tuliskan untuk upah tukang Rp. 150,000,00,- dan laden Rp. 139,700,00,- meskipun dalam pengerjaan P3-TGAI ada lansiran, seharusnya jangan di sangkut pautkan dengan para pekerja karena dalam RAB untuk biaya lansir sudah di sediakan.
Berbeda pendapat dari warga masyrakat, untuk pengerjaan P3-TGAI tersebut mengatakan, jika pengerjaan seperti itu dasarnya tidak di gali dulu. Akan berdampak ketika air besar tembok tidak akan kuat menahan air dan mungkin tidak akan bertahan lama, ujar warga
Terlepas dari itu pihak media tidak bisa meneumui ketua kelompok karena dari semua pekerja tidak ada yang tahu dan mengetahui. Kontak nomor telepon ketua Erci Lestari. Entah itu di sembunyikan atau memang mereka tidak mengetahui nya dan juga bila mendengar. Dari pekerja khususnya lansir dalam hal ini pekerjaan tersebut di borongkan.
Pewarta-Tim/RedWN
Leave feedback about this