.
Waspira News || Kab Bandung — Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya BSPS atau Rutilahu (Rumah Tidak Layak Huni) di gelontorkan. Dari pemerintah pusat tahun 2024 Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari Kabupaten Bandung resah dan gelisah serta mengeluhkan penyimpangan bantuan. Diduga indikasi mark-up oleh oknum pengusung partai PKB dan toko bangunan.
PROGRAM BSPS DI DESA CIBEUERUM DIDUGA ADANYA PENYELEWENGAN
Padahal ketika di lakukan rapat sebelum mendapatkan bantuan tersebut pihak Dinas terkait mengatakan bahwa tidak ada potongan karena bantuan. Senilai Rp. 20.000.000 juta di gunakan untuk pembelian material senilai Rp. 17.500.000,- dan biaya upah kerja (HOK) senilai Rp. 2.500.000,-.
Dari pantauan awak media Waspira News di lapangan, di Desa Cibeureum terkait program Rutilahu BSPS dari 45 unit. Untuk Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat tersebut terindikasi di jadikan ajang bancakan oleh oknum tertentu. Selasa, 12/11/2024
Pasalnya, satuan bahan material yang di berikan toko bangunan kepada penerima manfaat BSPS tidak sesuai dengan Daftar Rencana Pemanfaatan Bantuan. Harga bahan bangunan serta ada yang di mark-up. Mirisnya lagi karena ada oknum pengusung yang memungut uang sebesar Rp. 100.000,- kepada kpm dengan alasan uang operasional untuk pihak Bank karna datang kesini.
Terungkap di antaranya satuan bahan material bangunan yang di berikan kepada penerima manfaat BSPS tidak sesuai dengan standar yang seharusnya seperti kayu, hebel, semen, pasir, perekat, besi, kusen dan lainnya dengan harga yang tinggi namun kualitas di bawah standar.
Warga Sampaikan Keluhan
Menurut salah satu warga penerima manfaat sebut saja (IN) Kp. Sukajaya RW 06 mengatakan, saya dapat bantuan BSPS di berikan bahan material yang di bawah standar tetapi harga di up sama dengan yang bagus kualitasnya terlihat dari hebel pun harusnya SII tapi yang datang hebel B itu mudah patah.
Padahal pada waktu sosialisasi bantuan tersebut untuk bahan material Rp. 17.500.000,- tapi kalau di hitung paling kisaran Rp. 13.000.000,- dan ketika akan pencairan saya di minta uang sebesar Rp. 100.000,- oleh oknum pengusung berdalih untuk biaya operasional.
“Saya akui kecewa karena bantuan dari pemerintah tidak di berikan sepenuhnya, bahan material yang di berikan toko bangunan tidak sesuai dengan proposal di tambah potongan biaya operasional. Padahal ada beberapa rumah yang memang di berikan bahan material SNI tetapi kenapa 5 kpm di sini bahan materialnya di bawah standar” masa saya harus bongkar ini semua karna ada ucapan pendamping akan di ganti. Ucap IN
Dalam penyaluran Program BSPS ini untuk masyarakat, seharusnya pihak Dinas tertentu atau pun Aspirasi partai dapat menindak tegas siapun yang melanggar prosedur atau penyelewengan dalam penyaluran bantuan pemerintah ini.
Tambah IN, sebelumnya saya sudah bilang ke pendampig Rizki dan Ayep terkait bahan material yang di dapatnya berkualitas di bawah standar. Dan pendamping pun ketika di katakan seperti itu oleh IN agak kaget kenapa bisa begitu, mungkin ini kecurangan atau nakal dari TB.Garduh Jaya sebagai pemasok bahan material di Desa Cibeureum.
Hal Serupa Di Katakan Warga Desa Cibeureum
Hal serupa pun di ungkap ES warga Desa Cibeureum saat di konfirmasi oleh awak media, yang membenarkan bahwa bantuan Rutilahu BSPS ini menyimpang karna ketika rumah sudah setengah jadi ketika di ukur kenapa berbeda tidak sesuai proposal, apalagi belum juga setahun bangunan pun sudah agak murudul (Bahasa sunda).
Jika bangunan sudah murudul begitu, dipastikan kualitas bahan material pun jelek dan spek tidak sesuai. Saya hanya sebatas warga biasa dengan adanya bantuan ini sudah senang namun setelah tau ada ketidakwajaran, kami pun berharap pihak pemdes ataupun pelaksana jangan tutup mata tutup telinga karna kasihan jika bantuan yang seharusnya terealisasi dengan juklak anggaran pada waktu sosialisasi dan pelaksanaan ternyata ada kejanggalan.
Padahal dalam proposal bangunan harus kokoh, stabil namun bagaimana mau kokoh bahan material pun di berikan di bawah standar. Dengan adanya bantuan Rutilahu ini diduga oknum-oknum tertentu memanfaatkan program ini agar mendapatkan keuntungan pribadi.
Diduga BSPS Malah Di Jadikan Asas Manfaat Oleh Oknum
“Namun apa daya kami masyarakat biasa, walau kecewa hanya bisa menggerutu di belakang. Sangat di sayangkan adanya program tersebut yang tadinya membantu masyarakat yang ekonominya lemah di patahkan oleh oknum tak bertanggungjawab”.
Dengan adanya beberapa bukti yang di dapat bahwa diduga ada indikasi mark-up pembelanjaan untuk barang material pada Program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS) di Desa Cibeureum Kecamatan Kertasari agar APH turun tangan langsung untuk menyelidiki kasus tersebut.
Pewarta : AS/RedWN
Leave feedback about this