Waspira News | Kab Bandung – Perpisahan sekolah sudah menjadi tradisi setiap penghujung semester, dan menjadi salah satu agenda penting di setiap sekolah tidak terkecuali di Kabupaten Bandung.
Pihak Sekolah Tarif 400 Ribu Untuk Perpisahan Sekolah
Kegiatan tersebut seringkali menjadi momen tak terlupakan, terutama bagi siswa yang menghadapi saat terakhir bertemu dengan teman-teman serta guru-gurunya sebagai siswa.
Justru dalam pelaksanaannya menuai polemik tersendiri, sebab acara perpisahan yang di gelar dengan cara yang lebih eksklusif dengan menyewa gedung atau hotel tertentu dengan biaya sewa yang mahal. Perpisahan sekolah di hotel berbintang, seakan menjadi budaya baru bagi sekolah-sekolah yang ada di Kabupaten Bandung, apalagi acara tersebut di buat oleh siswa.
Bisa jadi tujuannya sekedar untuk menaikkan pamor dan gengsi sekolah yang bersangkutan, seperti yang di lakukan oleh SMAN 1. Ciwidey yang bertempat di Hotel Sutan Raja Soreang, Kabupaten Bandung.
Pelaksanaan perpisahan sekolah di gedung atau hotel mewah seakan menjadi prasyarat kelulusan bagi siswa dan wajib di patuhi, padahal ekonomi para orang tua siswa tidak semua sama.
Adanya Keluhan Orang Tua
Dalam hal ini banyak para orang tua siswa kelas 12 yang mengeluhkan perpisahan tersebut, karena di sisi lain memberatkan para orang tua yang harus membayar uang sebesar Rp. 400.000/siswa.
Salah satu orang tua siswa sebut saja Eneng (50) mengatakan bahwa ketika menghadiri rapat sekolah pihak sekolah. Minta membayar perpisahan sebesar Rp. 400.000,- yang nantinya bertempat di Hotel Sutan Raja Soreang Kabupaten Bandung. “meski itu memberatkan kami, mau tidak mau sebagai orang tua harus membayar meskipun kami harus berhutang meminjam pada tetangga”.
Di sisi lain keinginan sebagian para orangtua, perpisahan di selenggarakan di sekolah saja agar biaya nya tidak terlalu mahal. Jangan hanya karena melihat “si kaya” pihak sekolah memaksakan perpisahan di Hotel Sutan Raja.
Hal yang sama di katakan Undang (56) salah satu orangtua siswa SMAN 1 Ciwidey yang membenarkan bahwa kami para orang tua keberatan jika harus membayar perpisahan Rp.400.000,- kalau bisa pihak sekolah mengadakan di sekolah saja, agar biayanya bisa terjangkau. Apalagi saya kerja serabutan, dan kalau harus bayar segitu gak sanggup.
Sementara awak media Waspira News mendatangi sekolah SMAN 1 Ciwidey untuk klarifikasi pada Kepala Sekolah, namun kami di terima oleh Iwan sebagai Humas ketika di tanyakan terkait adanya keluhan dari orang tua siswa kelas 12 yang di pungut uang sebesar Rp.400.000 untuk acara perpisahan.
Sebagai Humas Iwan membantah apa yang di tanyakan oleh awak media, karena menurut Iwan kegiatan perpisahan itu di laksanakan oleh para siswa dan orangtua siswa dari mulai panitia, pengumpulan dana, sewa Gedung dan yang lainnya. Kami para guru dan Kepala Sekolah hanya sebagai tamu yang di undang oleh para siswa kelas 12. Dan jika sekarang menyanyakan kepada siswa pun mereka sudah pada lulus, dan pihak sekolah sudah lepas tangan akan hal itu. Jelas Iwan
Lanjut Humas Iwan memanggil Aas sebagai wali kelas
Keterangan Aas yang mengatakan bahwa perpisahan tersebut dilakukan pada Selasa, 07 Mei 2024 bertempat di Hotel Sutan Raja Soreang. Sebelum perpisahan berlangsung, pihak sekolah dan anak-anak pun mengadakkan rapat terlebih dahulu. Jadi kami pihak sekolah memberikan ijin untuk anak-anak mengelola perpisahan tersebut, kami pun di undang para siswa dalam perpisahan tersebut. Dan acara perpisahan ini pihak sekolah tidak mengharuskan siswa/i untuk mengikutinya, sebanyak 412 siswa hanya 350 orang saja yang hadir.
Tambah Aas, sebagian siswa kan ada yang tidak mampu jadi kami pihak sekolah tidak mengharuskan perpisahan itu diikuti.
Namun keterangan Aas bersebrangan dengan keterangan orangtua siswa yang ternyata para orangtua siswa menyetorkan uangnya pada Ibu Meli dan Aas sebagai panitia pelaksana kegiatan perpisahan.
Kejanggalan pun terlihat, karena keterangan yang di berikan Aas seolah plin-plan. Di awal keterangan dirinya mengatakan tidak tahu-menahu soal perpisahan kelas 12 tetapi dirinya ikut berkecimpung di dalamnya.
Baru-baru ini awak media, menemukan sekolah SMAN yang perpisahannya di buat oleh para siswa bukan para guru ataupun pihak sekolah dan terlebih acara tersebut memakan dana yang sangat fantastis.
Padahal sebelumnya Pemerintah sudah mewanti-wanti untuk tidak mengadakan perpisahan sekolah apalagi perpisahan di Hotel yang berbintang, praktik tersebut harus segera di tindak tegas untuk menghindari beban tambahan pada orangtua murid, khususnya yang tidak mampu.
Pewarta : A Abeng/BN/WN
Leave feedback about this