Waspira News | Kabupaten Bandung – Bupati Bandung Dr. HM. Dadang Supriatna mengatakan bahwa di tengah-tengah maraknya arus budaya dari luar. Yang begitu mudah mempengaruhi segenap lapisan masyarakat, masih ada komponen masyarakat yang tetap mencintai dan menjaga serta melestarikan budaya. Dan kesenian tradisional. Di antaranya melalui kegiatan hajat lembur Babakan Jawa Desa Bojongloa Kecamatan Rancaekek Kabupaten Bandung, Kamis (27/7/2023).
Bupati Bandung Hadiri Kegiatan Hajat Lembur
“Untuk itu, atas nama Pemerintah Kabupaten Bandung, saya merasa bergembira atas upaya-upaya yang di lakukan masyarakat Babakan Jawa Rancaekek. Yang menggagas kegiatan hajat lembur,” kata Bupati Bandung dalam keterangannya.

Pada pelaksanaan hajat lembur itu, imbuh Dadang Supriatna, di dalamnya di isi berbagai kegiatan masyarakat. Mulai dari kegiatan kesenian. Sajian-sajian hasil bumi, dan juga kegiatan keagamaan.
“Hal ini sebagai bentuk syukur atas nikmat yang di dapat dari bumi atau tempat di mana kita tinggal. Tak lupa juga kepada Sang Pencipta Allah SWT yang telah menganugerahkan bumi beserta isinya, sehingga manusia bisa hidup dan tinggal di dalamnya,” ujarnya.
Baca Juga : Bobroknya Pelayanan Rumah Sakit Mitra Kasih Cimahi
Bupati Bandung juga menyebutkan pada akhir-akhir ini di hadapkan kepada berbagai perubahan yang sangat mendasar, yaitu di tandai dengan semakin derasnya arus globalisasi.
“Tidak dapat dipungkiri, pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi terutama dengan semakin meningkatnya teknologi informasi,” kata Dadang Supriatna.
Di satu sisi, kata Bupati Bandung, memberikan kemudahan dan kelancaran terhadap berbagai aktivitas kehidupan masyarakat. Tapi disisi lain pun memberikan dampak pada pergeseran budaya, pola pikir, pola sikap dan pola hidup masyarakat.
Baca Juga : Ngariung Bareng Da’i Kamtibmas, Kapolres Sukabumi Menyediakan Ruang Terbuka Bagi Masyarakat
“Dalam batas-batas tertentu, dampak perubahan yang ditimbulkan tidak selamanya membawa efek positif tetapi juga membawa berbagai ekses negatif yang tidak jarang diantaranya dapat mengikis nilai-nilai budaya lokal masyarakat setempat,” tutur Dadang Supriatna.
Menyikapi berbagai perubahan tersebut, tentunya tidak dapat menghindari dan menolak. Sehingga harus tetap berkiprah mempertahankan, memelihara dan melestarikan kekayaan budaya yang ada di lingkungan masyarakat.
“Sejalan dengan itu semua, mudah-mudahan kegiatan hajat lembur ini selain sebagai media silaturahmi antara warga serta keturunan Kampung Babakan Jawa juga dapat memberikan kontribusi pada kelestarian nilai-nilai kebudayaan, khususnya budaya Sunda serta dapat memupuk persaudaraan sekaligus mengembangkan perekonomian,” ujarnya
RedWN
Leave feedback about this