Berita Humas Polda Jabar Polri

Bupati Bandung Sampaikan Rasa Kekecewaannya Dengan Terjadinya Keterlambatan Pencairan Kartu Tani

Bupati Bandung Sampaikan Rasa Kekecewaannya Dengan Terjadinya Keterlambatan Pencairan Kartu Tani

Waspira News | Kabupaten Bandung – Bupati Bandung Sampaikan Rasa Kekecewaannya, Dalam acara Rembug Bedas dalam pidatonya menyentil Kadis Pertanian prihal adanya ketelambatan pencairan. Kartu tani karena masuk dalam 13 program unggulan BEDAS Selasa, (12/09/24).

Bupati Bandung Sampaikan Rasa Kekecewaannya

Dalam Pidatonya “Bupati Bandung mempertanyakan di depan tamu undangan yang menghadiri acara Saba Leweung Minggu, (10/09/23) dalam penyampainya kepada masyarakat. Bahwa program prioritasnya harus segera di realisasikan jangan sampai mangkrak terkesan di tunda-tunda “tegasnya Bupati Bandung.

Setelah itu awak media Waspira.com menemui Kepala Dinas Pertanian Ibu Nining untuk di minta keterangan prihal pernyataan. Bupati Kabupaten Bandung Dadang Supriatna yang mengatakan adanya keterlambatan Pencairan Kartu tani.

Adanya Keterangan Kadis

“Sebenarnya untuk semester pertama kan sudah di kucurkan terkait program kartu tani, untuk penyerapanpun baru di 2,8 miliar, kemarin sudah di klarifikasi. Oleh kita ke BPR Kerta Raharja dan pihak BPR Kerta Raharja sudah membuat rekening masing-masing kelompok tani. Dan siap untuk mendistribusikan tapi di sana ada kelompok tani yang memang berkerjasama dengan BUMD.” ujarnya

“Dengan adanya kerjasama dengan BPR Kerta Rahaja salah satu Perusahaan Bank yang di tunjuk untuk pencairan, mereka sudah mengajukan. Untuk kebutuhan setiap kelompok tani dan sudah ada dalam nota perjanjiannya dan siap untuk di luncurkan kepada kelompok-kelompok. Yang mengajukan proposal berupa seprotan sarana produksi pertanian hanya mungkin tinggal tunggu waktunya, Mereka berjanji akan memenuhi pemesanan petani tunggu sampai Desember tapi kalau tidak sampai Desember berarti nanti,” katanya

Lebih lanjut Kadis

“sebenarnya ini ada dua pilihan petani, satu petani bekerjasama dan boleh juga mereka belanja langsung kepada pihak pengadaan. Yang ada di toko-toko di wilayah masing-masing hanya saja ada persyaratan bahwa untuk toko tersebut punya  nomor induk perusahaan. Dan juga dia punya Npwpny karena untuk pajaknya  dan untuk barangnya memang harus punya legalitas SNI. Barangnya barangnya harus berkualitas tidak boleh asal-asalan ini  menjadi  persyaratan supaya petani pun bisa menerima manfaat dari barang semprotan itubdengan kualitas baik ” imbuhnya

Selain itu awak media pun mempertanyakan satu pertanyaan apakah ada pengarahan dari pihak Dinas Pertanian untuk menunjuk salah satu toko untuk pesanan atau pembelajaran kebutuhan mereka (Petani) dan Kadis pun menegaskan.

“Tidak ada mereka bisa membeli di manapun toko nya yang penting punya persyaratan yang sudah di tentukan oleh Dinas Pertanian “tegasnya

Dalam pencairan kartu tani Kadis Pertanian Ibu Nining menambahkan “kami masih mengupayakan proses pencairan untuk di segerakan dan apa kendalanya, tahap pertama sudah cair tinggal ini pencairan tahap kedua. dan sudah banyak juga yang saya cairkan sekitar Rp.28.000.000.000.00,- (Dua Puluh Delapan Miliar Rupiah).

Menurut Kadis Pertanian

Kita sudah mengajukan untuk semester kedua dan mereka masyarakat lain kelompok tani di bebaskan untuk membeli ke BUMD dengan pemesanan atau dengan tidak ada pemesanan tapi kalau kami temukan seperti itu tidak ada sanksinya dan ini terserah petani ada tidak perjanjian dari Dinas Pertanian dan tidak ada arahan sedikit.

Jadi kami yang memfasilitasi bantuan ini karena keterbatasan SDM jadi kami memberikan kerjasama dan membuat komitmen dengan BPR Kerta Rahaja sebagai BUMD nya Kabupaten Bandung.

Untuk mengucurkan dana tersebut kepada kelompok tani tidak dengan pencairan  langsung begitu saja karena kita tidak mungkin 50.000 (lima puluh ribu) petani harus di sheeting , tidak mungkin juga untuk semester pertama jadi akhirnya kami kerjasama dengan BPR dan itu kewenangan BPR mau mencairkan langsung kepada masyarakat dan masyarakat petani membeli langsung juga silakan tidak apa namanya legalitas yang seperti itu” Tambah Kadis Pertanian.

Pewarta: SN/RedWN

Pendiri & Pimpinan Redaksi
Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi Waspira News. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya. Di tahun 2022, karena merasa perlu untuk memperluas jangkauannya di portal media online, Agus mendirikan Waspira News.

    Leave feedback about this

    • Kualitas Berita
    • Akurasi Informasi
    • Tampilan Website
    Choose Image

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.