Waspira News | Kabupaten Bandung – PT. Geo Dipa Energi (GDE) memperoleh penugasan pengusahaan panas bumi di area patuha, wilayah kuasa pengusahaan. Sumber daya panas bumi pangalengan (WKP Pangalengan) berdasarkan peraturan menteri ESDM No.2192.K/30/MEM/2014. Saat ini. (GDE) merencanakan kegiatan ekplorasi di area patuha bagian utara, yang terletak di kecamatan Rancabali dan Kecamatan Pasirjambu Kabupaten Bandung. Jawa Barat, Kegiatan ekplorasi ini di lakukan untuk memaksimalkan potensi cadangan panas bumi yang ada.
Rencana Eksplorasi Panas Bumi Area Patuha Utara
Saat ini, proyek ekplorasi pengembangan panas bami patuha di bagian utara telah memasuki tahapan persiapan, sehingga (GDE) bermaksud menyampaikan. Informasi berkaitan pelaksanaan proyek yang menerapkan persetujuan dengan informasi awal tanpa paksaan (PADIATAPA), Penyampaian informasi meliputi rencana kajian pendukung. Yang di ikuti dengan pengambilan data lapangan, adapun kajian yang di lakukan berupa pengamatan lingkungan dan sosial.
Kamis, (31/08/23) Namun rencana ekplorasi panas bumi patuha bagian utara mendapat kritik dari beberapa warga masyarakat tiga desa penyanggah. Yaitu Desa Sugihmukti, Alamendah dan Patengang, diantaranya kritikan tentang lahan pergantian.
Harapan Warga Masyarakat
Yang warga masyarakat inginkan bukan lahan pergantian melainkan pergantian hutan yang di mana hutan tersebut adalah ekosistem bagi kehidupan manusia. Dan satwa-satwa liar, Dan akibat proyek tersebut adalah selain merusak kawasan hutan lindung yang paling sangat di takuti. Ialah musibah banjir bandang.
Adapun pernyataan dari warga masyarakat yang berada di Kp. Keneng dan Mandala mengatakan “Terkait ekplorasi panas bumi patuha utara. Yang baru saya merasa hati was-was karena yang kemarin saja dampak nya sampai sekarang masih , karena waktu itu ketika. Malam hari sering ada hentakan lalu getaran seperti gempa bumi ” ujar nya
Lebih lanjut warga “Kalau terkait pengeboran yang baru milik Geo Dipa Energi jujur hati was-was selain getaran. Kalau malam hari setiap malam, hal terburuknya yang di takutkan oleh warga masyarakat yaitu banjir bandang, karena banjir bandang. Waktu itu juga katanya akibat pengerboran yang baru ” Pungkas warga
Bukan hanya itu warga masyarakat pun menilai bahwa (GDE) tidak memperhatika pasilatas umum seperti akses jalan karena akses jalan menuju. (GDE) sangat rusak dan berbatu seharus pihak perusahaan memperhatikan akses jalan karena selain jalan tersebut banyak di gunakan. Oleh perusahaan jalan tersebut menjadi akses bagi warga masyarakat.
“Seharusnya pihak Geo Dipa Energi lebih memperhatikan akses jalan karena sangat rusak di tambah setiap malam selalu ada kendaraan milik. Geo Dipa yang melewati jalan tersebut” Tegas warga
Dalam hal ini masih banyak pekerjaan rumah untuk PT. Geo Dipa Energi dalam menjalankan proyeknya selain harus memikirkan dampak dari pengerboran yang baru pasilitas umum pun harus di perhatikan sehingga warga masyarakat mengatakan “Proyek Elit Pasilitas Sulit”
Tim/Red.WN
Leave feedback about this