Waspira News | Kab Bandung – Calon penerima bantuan Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) yang sudah mendapatkan pendataan dari Unit Pelaksana Teknis (UPK Desa) Tahun 2022-2023, mengaku sampai saat ini belum kunjung di realisasikan.
Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) program bedas (Bunga Desa) yang bersumber dari Bantuan Keuangan APBD Kabupaten/Kota merupakan bukti nyata kedekatan dan kepedulian Bupati Bandung kepada masyarakatnya. Melalui program-program inovatif pembangunan dan ekonomi masyarakat Kabupaten Bandung dapat terus meningkat.
Lain halnya di wilayah Kecamatan Ciwidey, salah satunya Desa Payocokan yang diduga tak realisasikan program “Bunga Desa” kepada warganya. Padahal program tersebut sebagai upaya peningkatan infrastruktur di desa itu sendiri yang di support oleh pemerintah untuk di salurkan ke desa-desa Kabupaten Bandung.
Berdasarkan pantauan awak media setelah mengkonfirmasi ketua RW 14 lewat telepon seluler mengatakan “bahwa benar adanya program Rutilahu yang sudah di tunggu-tunggu itu tak kunjung datang, pasalnya dari Tahun 2022-2023 warganya yang berada di Kp.Tugu Rt 04/14 bernama Rosi sudah di data namun bantuan tersebut belum di terima oleh yang bersangkutan”.
Sama halnya yang di katakan oleh ketua RW 23, ketika di konfirmasi lewat telepon seluler bahwa “benar adanya apa yang di katakan ketua RW 14 itu, karena pada Tahun 2022 di Desa Panyocokan ada 6 unit rumah yang tidak layak huni (Rw, 04,11,13,14, 20,23). Padahal sebelumnya kami sebagai kepengurusan RW sudah mengajukan melalui program Bupati yaitu (Bunga Desa) untuk di berikan kepada warganya yang mempunyai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH).
Sambangi Warga Desa Panyocokan
Rosi (30) di Kp. Tugu RT04/14 Desa Panyocokan Kecamatan Ciwidey, mengaku merasa kecewa pada pemerintah desa Panyocokan karena bantuan yang di nantikan tak kunjung datang. Dengan keadaan rumah yang bocor dan papan sudah lapuk, di takutkan akan roboh jika terus di biarkan. Padahal rumah kami dari Tahun 2022-2023 sudah sering di foto oleh para pejabat desa Panyocokan “yang katanya” akan di ajukan pada Bupati bandung, namun sampai saat ini belum di perbaiki juga. Tutur Rosi (18/04/2024)
Selain Rutilahu, program Bunga Desa pun menggulirkan program lainnya. Namun usut punya usut Pemdes Panyocokan tidak hanya tak merealisasiakan. Rutilahu namun bantuan lain pun juga tak di gulirkan.
Akibat Lemahnya pengawasan dari DPMD Kab. Bandung beberapa anggaran ADPD Desa Panyocokan Kec. Ciwidey tidak kunjung di berikan kepada guru ngaji, insentif LPMD, insentif PKK. Mereka mengeluh, pasalnya insentif tahun 2023 tidak kunjung di berikan. Seperti di utarakan satu di antaranya guru ngaji sebut saja CC (34). “Iya benar pak, sampai hari ini kami belum menerima insentif tahun 2023 padahal sudah menginjak tahun 2024, tidak tahu kemana uang hak kami. Kami mohon kepada aparat penegak hukum agar segera memanggil oknum pemdes desa Panyocokan tahun 2023.
Di hari yang sama Tim Liputan Khusus menyambangi Kantor Kepala Desa Panyocokan dan kebetulan di terima Kades yang baru. Pada saat di konfirmasi terkait insentif guru ngaji, insentif LPMD, insentif PKK. Kades baru menjawab, “tidak tahu,karena tidak ada serah terima dari Irwan (Mantan PJ Desa Panyocokan tahun 2023) mungkin yang lebih tahu Bendahara. pungkas Kades
Setelah menemui Bendahara Desa Panyocokokan (ND) dan menjelaskan bahwa “semua sudah terealisasi dan anggaran di maksud (Insentif Guru ngaji, LPMD, PKK) sudah di ambil oleh Irwan PJ Kades 2023, sedangkan sekarang Kas Nol” ungkap Bendahara Pemdes Panyocokan.
Lebih lanjut
Tim Liputan Khusus berkali – kali menyambangi Kantor Irwan (mantan PJ Desa Panyocokan) namun seolah-olah Irwan menghindar dari media.
Padahal program Bunga Desa ini dari Tahun 2022 sudah di realisasikan di Kabupaten Bandung, guna langkah awal solusi untuk masyarakat yang kurang mampu. Di Tahun 2023 Bupati Bandung sempat melaksanakan program Bunga Desa untuk melihat secara langsung kondisi sosial masyarakat di lapangan, termasuk kondisi infrastruktur yang ada di tengah-tengah permukiman masyarakat. Salahsatunya Kecamatan Ciwidey yang menjadi sasaran untuk Bunga Desa Setiap desanya mencapai miliaran rupiah anggaran yang di salurkan untuk kepentingan masyarakat luas.
Tetapi desa Panyocokan desa tidak mengembangkan program-program yang di unggulkan oleh Bupati, apa karena tidak sanggup menjalankan mekanisme yang di berikan oleh Pemda atau anggaran yang di kucurkan tidak sampai/masuk ke pemerintahan desa.
Dugaan yang jadi kemungkinan-kemungkinan pun bisa terjadi, sebab program yang sudah di gulirkan beberapa tahun ini tidak di serap cepat oleh desa.
Selanjutnya awak media menyambangi kantor Kecamatan Ciwidey, guna mengkonfirmasi RTLH dan menemui sekcam Sudiro. Ketika pada saat di tanyakan perihal. Rumah tidak Layak Huni bantuan dari Bupati Bandung (Bunga Desa) Tahun 2023,Sudiro pun menjawab dengan singkat “Saya baru tugas di Kec Ciwidey, jadi tidak mengetahui hal tersebut”. Tuturnya
Seolah Jadi Bola Kusut
Tim Liputan Khusus menyambangi kantor DPMD Kab. Bandung, di terima Kadis H.Tata. dalam konfirmasi tersebut saat di tanya pengawasan dan pembinaan kepada mantan PJ maupun Kepala Desa tahun 2023, Kadis menjawab dengan nada tinggi, “apakah bapak sudah ketemu dengan Camat Ciwidey”. Awak media menjawab, sudah. Saat itu kami di arahkan ke Sekcam, mengarahkan ke Irwan mantan PJ tahun 2023, Kadis balik nanya pada Timsus? apa jawaban Irwan, di jawab Irwan, nanti dan nanti. Kembali ditanyakan soal pengawasan, H. Tata menjawab, masalah pengawasan, ada inspektorat karena itu bukan ranah kami,” Pungkas H.Tata Kadis DPMD.
Dalam permasalahan ini, seolah menjadi bola kusut karena di ping-pong nya awak media yang seakan tidak tahu-menahu ketika di mintai keterangan. Dan untuk saat ini siapa yang harus di salahkan, apakah hanya dengan diam para masyarakat akan terbantu dengan apa yang di perbuat oknum ini.
Di mohon kepada APH untuk turun tangan, guna menindaklanjuti program bantuan yang sudah lama tidak tersentuh.
Pewarta : BI/RedWN
Leave feedback about this