Waspira News || Kab Bandung – Proyek Sarana Air Bersih (SAB) di Desa Bojongsoang Kecamatan Bojongsoang di soal warga dengan tidak adanya. Nama papan kegiatan dan diduga langgar UU Keterbukaan Informasi Publik (KIP) yang tentunya akan bermasalah.
DIDUGA JADI AJANG BANCAKAN PROYEK SARANA AIR BERSIH (SAB) DI DESA BOJONGSOANG
Pasalnya proyek Sarana Air Bersih (SAB) seperti siluman tanpa adanya papan informasi publik, padahal transparansi anggaran sudah menjadi keharusan. Untuk di laksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya.
Dimulai sejak awal sampai akhir sebuah proyek yang di laksanakan dan di biayai negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah. Dasar hukum yang mempertegas tentang transparansi pelaksanaan pemasangan plang papan nama proyek yang bersumber dananya di biayai dari APBN atau APBD.
Adanya salah satu warga (UJ) yang keluhkan saat di konfirmasi oleh Awak media WaspiraNews di lokasi Senin, 16/12/2024. Bahwa pekerjaan tersebut sudah 1 bulan berjalan dari awal November 2024 sampai sekarang belum bisa di nikmati oleh 20 KK warga Kp. Cikoneng RT 01/07 Desa Bojongsoang tersebut.
Pekerjaan yang berada di tanah hibah Masjid AL IKHLAS Desa Bojongsoang tersebut dengan kedalaman 80 meter, sebelumnya di lakukan pemasangan listrik terus di lanjutkan pengeboran. Wacana kedepan pekerjaan yang di kerjakan oleh bersama-sama nanti kedepannya warga pun akan di minta uang alakadarnya untuk pekerjaan tersebut. Memang sebelumnya sudah di lakukan door to door, inginnya masyarakat di sini tau terima beres saja. Tapi kan kami harus beli meteran yang nantinya di sambungkan kerumah kami, jika tidak di beli mana mungkin akan tersalurkan. Cetus UJ
Dengan banyaknya 90 KK di RW ini tidak mungkin akan kebagian semuanya, karna di katakan Dinas Disperkimtan melalui. Irvan pemasangan minimal 20 KK dulu. memang sebelumnya ketika sosialisasi pihak desa mengetahui bantuan SAB ini, tapi ketika itu tidak ada orang desa namun beberapa lama kemudian pihak desa (pak Ahmad) ada untuk meninjau kelokasi.
Baca Juga : Program Kredit Bank HIK Tahun 2015 Tinggalkan Misteri Hingga Banyak Nasabahnya Dirugikan
Anehnya (UJ) pun mengatakan, kalau bantuan ini tidak tahu dari mana asalnya atau pemerintah tapi yang saya tau dari perorangan saja. Apalagi ketika di sentil masalah tidak adanya papan informasi, (UJ) pun meng’iya kan bahwa di lokasi memang tidak terpasang dari awal pun.
UJ Dan Masyarakat Pun Berterimakasih Dengan Adanya Bantuan Yang Di Berikan Pada Kami.
Untuk apa masyarakat Kp. Cikoneng mengeluarkan uang untuk pekerjaan tersebut, kan ada anggaran dari Pemerintah jadi tidak perlu mengeluarkan uang sepeser pun. Masyarakat hanya tinggal menikmati bantuan tersebut.
Sementara, di sisi lain dengan tidak adanya papan informasi akhirnya muncul suudzon bahwa pekerjaan SAB tersebut memakan biaya kurang lebih Rp. 50 juta. Tetapi menurut kabar kabur program yang di biayai oleh APBD melalui aspirasi ini sebesar Rp. 120 juta.
Adapun keterangan Kader atau Aspirator Asep Opik, awalnya pak Irvan itu membicarakan pada kami bahwa ada Program SAB pengajuan dari fraksi PKS pak Jajang Rohana, tapi harus ada tanah wakaf untuk pemasangannya. Tapi sebelumnya kata Asep nanti di tanyakan dulu ke pak DKM yang memang kebetulan lagi memerlukan air bersih.
Sebelum pemasangan, secara detail Asep pun tanyakan sistemnya bagaimana?? Adapun kata-kata untuk pemasangan warga di minta Rp. 500 ribu per KK, namun Asep pun menolak jika itu berbayar apalagi bantuan seperti ini. Dan adanya kesepakatan jika ingin gratis maka masyarakat harus bekerja sama ketika pekerjaan di lakukan.
Gegara Tidak Adanya KIP Warga Bingung
Tidak adanya papan proyek di lokasi sebagai Aspirator Asep mengatakan “percuma ada papan proyek juga, kalau tidak jujur” kan saya tau kalau ada proyek berapa-berapa nominalnya dan pastinya ada sisa dari anggaran tersebut iya di bagikan saja.
Seharusnya Asep Opik mengetahui batasan-batasan pembicaraan yang menjadi intern Fraksinya, jika di kupas seperti itu sama saja membuka aib Dewan dan Fraksi tersebut.
Di sini perlu di ketahui bahwa Keterbukaan Informasi Publik (KIP) sebagai transparansi Beberapa manfaat penting dengan adanya. Transparansi. Di antaranya dapat mencegah terjadinya korupsi, memudahkan dalam mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan dari suatu kebijakan, meningkatkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pelayanan publik oleh instansi pemerintah.
Banyaknya polemik di lokasi, kami pun awak media mencoba menghubungi Irvan sebagai pendamping dari Dinas. Namun setelah di hubungi beberapa kali tidak ada jawaban sama sekali.
Sementara di waktu yang sama, awak media pun di berikan kontak Ade sebagai pemborong oleh Pihak Dinas. Ketika di hubungi lewat telepon seluler, ternyata Ade sebagai Aspirator yang mengusulkan program SAB tersebut.
DIDUGA JADI AJANG BANCAKAN PROYEK SARANA AIR BERSIH (SAB) DI DESA BOJONGSOANG
Menurut penjelasan Ade, pekerjaan SAB di kerjakan oleh pihak ketiga dan apa yang di katakan masyarakat Kp. Cikoneng itu bahwa. Bantuan tersebut dari fraksi PKS itu tidak benar itu kan melalui dewan provinsi kebetulan dewan yang mengadvokasi itu dari PKS tapi kan bantuan dana nya dari pemerintah bukan dari dewan.
Melalui Bankeu Provinsi pada Dewan PKS Jajang, saya mengajukan dan Dewan Jajang memfasilitasi setelah dari Provinsi di acc lalu. Di limpahkan Bankeu Kabupaten. Ketika sudah berada di ranah Kabupaten itu melalui Dinas Disperkimtan, secara prosuder sudah di advokasi pada pihak Kabupaten dan itu selebihnya pelaksanaan oleh Kabupaten.
Seolah ada yang janggal, Ade pun tidak mengetahui pendamping dari Kabupaten siapa tapi untuk pelaksana yang saya ketahui iya pak Irvan. Saat di tanyakan terkait anggaran, Ade pun menjawab kalau tidak salah kurang lebih sekitar Rp. 120 juta.
Harapan pun di sampaikan Ade, karna saya sebagai pengaju program tersebut “Agar bantuan SAB terlaksana dan di terima oleh masyarakat. Supaya pekerjaan lebih maksimal dengan anggaran yang ada”.
Sekarang program Bankeu Provinsi Jawa Barat sampai saat ini belum bisa di nikmati oleh warga Kp Cikoneng tanpa. Adanya papan informasi kegiatan tersebut untuk warga. Bagi pihak Dinas Disperkimtan Kab Bandung dengan kejadiaan ini agar bisa mengevaluasi di soal warga jadi bingung.
Pewarta : AAbeng/RedWN
Leave feedback about this