Waspira News | Kab Bandung — Maraknya proyek pembangunan jalan rabat beton di Kabupaten Bandung tidak di lengkapi papan proyek, jelas itu di anggap proyek tidak jelas asal usulnya alias siluman.
Salah satunya pembangunan jalan rabat beton yang berada di Kp. Bunut RT 01/09 Desa Sukawening Kecamatan Ciwidey, tidak terlihatnya papan proyek di lokasi di anggap hal biasa oleh para pelaksana. Padahal dalam setiap pekerjaan pembangunan itu di haruskan.
Padahal transparansi anggaran sudah menjadi keharusan untuk di laksanakan pemerintah dalam menjalankan program kerjanya.
Di mulai sejak awal sampai akhir sebuah proyek yang di laksanakan dan dibiayai negara, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah, di mulai dari perencanaan, pelaksanaan tender, hingga pelaksanaan proyek semuanya harus transparan.
Langgar Aturan
Dasar Hukum yang mempertegas tentang transparansi pelaksanaan pemasangan plang papan nama proyek yang sumber dananya di biayai dari APBN atau APBD.
Salah satunya yakni. UU No. 14 Tahun 2008, tentang Keterbukaan Informasi Publik. UU KIP menjamin hak warga negara untuk mengetahui rencana pembuatan kebijakan publik, program kebijakan publik, dan proses pengambilan keputusan publik, serta alasan pengambilan suatu keputusan publik.
Pantauan awak media Waspira di lokasi, tidak adanya rambu rambu adanya pekerjaan jalan dan terlihat pekerjaan terkesan asal jadi. Tidak adanya beskos dan asal pasang bekisting membuat rabat beton tersebut sudah di pastikan tidak akan bertahan lama.
Menurut salah satu pekerja Joy, pekerjaan ini di laksanakan oleh H. Nono. Dan spesifikasinya panjang sekitar 50meter, lebar 5,5 dengan tebal 20 cm. Ketika di sentil tidak adanya papan proyek, seolah berdalih Joy pun mengalihkan pembicaraan.
Baca Juga : Camat Ciwidey Nardi Sunardi,SE.,M.Si. Angkat Bicara Terkait Masalah Desa Panundaan
Sementara di tempat yang sama, Agus sebagai mandor mengatakan bahwa ini pembangunan dari Aspirasi partai PAN.
Perlu di garisbawahi, mau itu pekerjaan dari Desa, Dinas, ataupun Aspirasi tetap saja harus terpasang plang papan proyek.
Dugaan kuat, bahwa proyek rabat beton tersebut di jadikan ajang ‘Bancakan’.
Menurut salah satu warga sekitar mengatakan, proyek tersebut pada waktu pengerjaan tanpa ada papan nama, membuat warga yang melihat bertanya-tanya terkait sumber dana dalam pengerjaan rabat beton tersebut. Apakah menggunakan anggaran dari APBN, APBD atau dana desa.
Sampai berita di terbitkan belum diketahui CV/PT yang mengerjakan pembangunan rabat beton tersebut, dan untuk APH mohon di tinjau kelokasi guna adanya indikasi penyalahgunaan anggaran.
Leave feedback about this