Waspira News | Tasikmalaya – Pembangunan rehabilitasi drainase di titik Kelurahan Panglayungan kota Tasikmalaya di duga asal jadi.
PEMBANGUNAN REHAB DRAINASE DI KOTA TASIKMALAYA DI DUGA ASAL JADI
Hal ini terlihat dari tiadanya penggalian pondasi dan terlihat diameter saluran air lebih sempit dari sebelumnya hingga ada kesan di kerjakan tergesa-gesa.
Dari beberapa keterangan masyarakat, saat awak media Waspira.com mendatangi lokasi hari Selasa (19/12/2023) lalu adanya rasa kekecewaan “sangat di sayangkan dana yang begitu besar tapi pekerjaan tidak di laksanakan secara maksimal hingga saluran menjadi lebih kecil dari sebelumnya. Dengan diameter lebih kecil di khawatirkan malah menjadi penyebab banjir”.
Pekerjaan yang di laksanakan oleh CV Adi Jaya Mukti tersebut senilai Rp 949.000.000 di kerjakan sejak 6 November 2023 ini memakai dana bantuan Provinsi Jawa Barat.
Di tempat lain, tepatnya di kelurahan Sukamaju Kaler dengan nilai Rp 475.600.000 terlihat posisi Drainase lebih tinggi dari jalan raya dan batu yang di pakai bukan batu belah tapi batu urugan (batu yang di hasilkan di tambang pasir).
Di Kelurahan Cipawitra dengan nominal Rp 532.316.000 pemenang tender CV Ayze Zenenia tidak ada pekerjaan lantai dan sebagian saluran lebih tinggi dari jalan raya.
DPUTR Kota Tasikmalaya
Saat di konfirmasi kepada pak Arif selaku Kabid Irigasi Dinas PUTR Kota Tasikmalaya melalui sambungan WhatsApp nya menyebutkan bahwa semua tanggung jawab konsultan lapangan
“ya kan ada konsultan di lapangan, apakah ada volume kekurangan atau tidaknya dan biasanya kalau ada kurang volume tinggal di tambahin aja” jawab Arif
Dalam hal ini seakan pihak DPUTR Kota Tasikmalaya sendiri tutup mata tutup telinga dan melemparkan pertanggung jawaban yang seharusnya tugas tanggung jawab dan wewenang penyediaan jasa pengawasan Kontruksi memeriksa dan mempelajari dokumen untuk melaksanakan kontruksi yang akan di jadikan dasar dalam pengawasan pekerja di lapangan.
Terendusnya pekerjaan di kelurahan Panglayungan Kota Tasikmalaya di bagi dalam 3 titik sedangkan di papan informasi hanya tertera hanya di satu titik dan diduga 1 titik pekerjaan di bagi untuk 3 lokasi.
Ini tentu menjadi tugas berat tim inspektorat untuk melakukan kajian dan pemeriksaan terhadap pekerjaan yang di nilai banyak pihak di laksanakan asal jadi ini.
Asmi/RedWn
Leave feedback about this