Waspira News | Kabupaten Cianjur – Alokasi Dana hibah berupa uang yang di terima MTS Nurul Fajri yang berada di Kp.Cigareng Desa Jayapura Kecamatan Cidaun. Kabupaten Cianjur diduga di selewengkan oleh Kepala Sekolah.
Alokasi Dana Hibah 2022 Diduga Diselewengkan Oleh Kepala Sekolah MTS Nurul Fajri Cianjur
Dari data yang di peroleh Mts Nurul Fajri menerima anggaran hibah tahun 2022 senilai Rp. 350.000.000.00,- dan baru di realisasikan di tahun 2023.
Rabu, (11/10/23) awak media Waspira.Com menyambangi lokasi Mts Nurul Fajri terlihat pekerjaan bangunan masih dalam proses finising. Dari keterangan Kepala Sekolah Mts Nurul Fajri Bapak Jajang menjelaskan.
“Alhamdulillah Mts Nurul Fajri menerima bantuan hibah 2022 dari provinsi sebesar Rp. 250.000.000.00,- bantuan hibah tersebut. Di dapatkan dari aspirasi partai Gerindra” ucap kepsek
Selain itu Kepsek
Yang menjabat sejak tahun 2014 itu mengatakan bahwa pengerjaan bangunan tersebut ada 2 ruang kelas yaitu ruang leb dan perpustakaan baru di kerjakan sejak bulan September atau baru 1 bulan.
Namun ketika awak media Waspira.Com memperlihatkan data kepada kepsek bahwa Mts Nurul Fajri menerima anggaran hibah tahun 2022 sebesar Rp. 350.000.000.00,- mimik muka dari kepsek langsung lesu dan berdalih bahwa anggaran yang di terima oleh Mts tersebut yang Rp. 250.000.000.00,- itu tahun 2021.
“Oh maaf salah kirain saya menanyakan bangunan yang sebelahnya yang dapat bantuan dari dewan bernama Deki di tahun 2021. Kalau bangunan itu yang Baru memang anggaran segitu sesuai data yang di pegang dari media Waspira.Com” Dalih Kepsek
Diduga Tidak Ada Ketrbuakan Publik
Karena pernyataan kepsek berbelit-belit awak media Waspira.Com supaya tidak terjadi miskomunikasi dan tidak asal akhirnya meminta kepsek memperlihatkan Rencana Anggaran Biaya (RAB) namun kepsek tetap saja tidak kooperatif.
“Kalau untuk RAB ada di NPHD jadi saya membangun ruang kelas baru ini seinga saya saja dan tidak melihat. RAB yang penting jadi ruang kelas baru, karena nanti juga akan di monev oleh orang dari provinsi” ujar kepsek
Adanya Keluhan Warga Masyarakat
Terlepas dari itu adanya keluhan dari warga masyarakat terkait pembangunan tersebut yang tidak tahu dari mana anggaranya karena tidak memasang papan informasi kepsek hanya menjawab.
“Kalau untuk papan informasi tidak perlu di pasang karena ini anggaran hibah bukan anggaran APN/APD jadi tidak perlu di pasang dan juga saya sudah rapatkan dengan komite terkait pembangunan ini” imbuh kepsek
Dari semua pernyataan kepsek Mts Nurul Fajri Bapak Jajang membuat bingung karena berbelit-belit salah satunya RAB, selaku Kuasa Penerima Manfaat (KPA) kepsek tidak memegangnya, lantas membangun ruang kelas baru kepsek dasar acuannya dari mana. Disinyalir untuk bahan material pun diduga tidak sesuai dengan spesifikasi.
Di harapkan adanya kejadian seperti ini pihak pemerintah provinsi Jawa Barat lebih selektif dalam memberikan bantuan karena masih banyak sekolah yang membutuhkan bantuan dari pada memberikan bantuan tapi tidak jelas dan tidak sesuai regulasi dan UUD yang berlaku.
Pewarta: Setiawan
Leave feedback about this