Berita DLH Edukasi Inspirasi Kreativitas

BEBAS SAMPAH BERBASIS DESA : BISA MANFAAT KALAU DIOLAH DENGAN KREATIF

BEBAS SAMPAH BERBASIS DESA : BISA MANFAAT KALAU DIOLAH DENGAN KREATIF

Waspira News | Kab Bandung – Sampah pada umumnya selalu manjadi salah satu sumber masalah hingga saat ini, Namun tidak demikian bagi beberapa orang yang kreatif, Sampah justru menjadi salah satu sumber penghasilan dan sampingan yang cukup lumayan.

BEBAS SAMPAH BERBASIS DESA

Salah satunya bagi para Pemuda Pecinta Lingkungan ( PEPELING ) di Desa Arjasari, Kecamatan Arjasari, Kabupaten Bandung. Mereka memanfaatkan sampah atau limbah rumah tangga warga sekitar untuk di jadikan salah satu bahan berkualitas dan ramah lingkungan.

Di antaranya Sampah non organik yang pada umumnya di dominasi dengan kantong plastik atau berbahan plastik. Juga kantong plastik biasanya di bakar atau di buang begitu saja karena tidak di ambil oleh para pemulung, justru di sini kita jadikan bahan utama untuk pembuatan paving block, karena memang berbahan dasar sampah kantong plastik dan sejenisnya.

Melalui Proses

Bahan tersebut langsung di proses dengan pemanasan atau proses sangrai sehingga meleleh dan setelah meleleh di campur sedikit pasir halus, supaya hasil paving block nanti tidak terlalu halus dan menjadi licin. Setelah di campur dan di aduk secara merata lalu di cetak menggunakan cetakan plat besi atau baja.

Lalu setelah di cetak dan di pres di masukan dalam air untuk mempercepat proses pendinginan, setelah kurang lebih 5menit di angkat dan akan lepas sendiri dari cetakan karena ada penyusutan, maka jadilah paving block yang bisa langsung di gunakan. Berikutnya sampah non organik yang berbentuk plastik bekas minuman air mineral di pilah karena sudah jelas itu mempunyai nilai.

Sementara untuk sampah non organik di jadikan pakan magot atau larva BSF. Larva BSF atau magot ini di gunakan untuk pakan ternak unggas dan ikan, karena magot mengandung sumber protein yang sangat tinggi hingga baik untuk proses pengembang biakan atau proses bertelur ternak unggas atau ikan.

Kotoran magot sendiri juga sangat bagus untuk pupuk kompos segala jenis tanaman, baik itu tanaman keras, buah-buahan dan sayuran. Dari sampah tersebut tidak ada yang terbuang, semua bisa di manfaatkan dan mempunyai nilai. Tentunya melakukan hal tersebut kita mendapat manfaat dunia dan akhirat.

Lingkungan kita menjadi bersih, tercipta lapangan kerja, menambah sumber penghasilan dan juga secara tidak langsung kita membantu pemerintah selesaikan masalah sampah walau hanya sekala kecil dulu. Bagaimana jika di terapkan di suatu wilayah kabupaten, tentunya selesai sudah masalah sampah dan lingkungan di wilayah kabupaten tersebut.

Semoga dengan tangan kreatif teman-teman ‘PEPELING’ ini menjadi salah satu inspirasi dan dapat di ikuti oleh desa-desa lainya.

Red/WN

Pendiri & Pimpinan Redaksi
Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi Waspira News. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya. Di tahun 2022, karena merasa perlu untuk memperluas jangkauannya di portal media online, Agus mendirikan Waspira News.

    Leave feedback about this

    • Kualitas Berita
    • Akurasi Informasi
    • Tampilan Website
    Choose Image

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.