Berita Kasus Pemerintah Polri

Diduga Kerwapa Masuk Angin Dan Menjadi Sales PT. BNP, Kini Muncul Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran “Menolak Swastanisasi”

Di duga Kerwapa Masuk Angin Dan Menjadi Sales PT. BNP, Kini Muncul Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran “Menolak Swastanisasi”

Waspira News | Kabupaten Bandung – Revitalisasi Pasar Banjaran masih menjadi permasalahan di para pedagang pasar banjaran, sebelumnya Kelompok Warga Pasar (Kerwapa) menolak keras Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran, tetapi setelah ada kesepakatan dengan Bupati Bandung Dadang Supriatna. Rabu, (19/07/23) di Rumah Dinas Bupati terkait Revitaslisasi Pasar Sehat Banjaran.

Di duga Kerwapa Masuk Angin Dan Menjadi Sales PT. BNP

Diduga Kini Kerwapa berbalik 90 derajat berpihak kepada PT. BNP dalam revitalisasi pasar banjaran sehat tersebut dan menjadi marketing dari PT. Bangun Niaga Perkasa selaku pihak pemenang tender tersebut.

Sabtu, (12/08/23) setelah Kerwapa berbalik arah yang tadinya menolak Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran tersebut dan sekarang muncul Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran yang akan memperjuangkan para pedagang, justru mereka bukan menolak Revitalisasi melainkan menolak Swastanisasi dan berharap untuk pembangunan Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran memakai dari Dana APBD.

Di duga Kerwapa Masuk Angin Dan Menjadi Sales PT. BNP, Kini Muncul Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran “Menolak Swastanisasi”
Kini Muncul Paguyuban Pedagang Pasar Banjaran “Menolak Swastanisasi”

Dari keterangan beberapa anggota paguyuban pedagang pasar Banjaran mengatakan “kami bukan menolak Revitalisasi tetapi kami menolak Swastanisasi karena bagi kami para pedagang kecil dan jika harus pindah ke pasar sehat banjaran yang harga kios nya tidak terjangkau karena harganya sangat mahal, per meternya Rp. 20.000.000.00,-. Dan jika kami pindah itupun jika tidak ada kebijakan dari PT. BNP dan kami harus membayar uang muka sebesar 10% . Ketika melakukan pembangunan atau relokasi  harus beres hingga 40 %”.

Proses Pembayaran

“Adapun pembayaran lewat bank dan dapat di cicil selama 5 tahun, setelah di Revitalisasi kami selama 5 tahun harus menanggung beban hutang dan belum tentu juga bila pindah ke Pasar Sehat Banjaran usaha kami langsung lancar, apalagi kami yang belum mendaftar jika sekarang kami sepakat pindah maka kami di tempatkan di paling belakang dekat Pasar Domba” ujar pedagang

Bukan hanya itu para pedagang pasar yang kini bersatu dalam satu wadah bersepakat dan membentuk Paguyuban pedagang pasar Banjaran membeberkan bahwa adanya kecurungan, pengondisian dan juga tebang pilih dari pihak PT. BNP.

“Sekarang pihak PT. BNP banyak membuat kecurangan dengan adanya pengondisian kepada para pedagang supaya tempat mereka strategis dan paling depan salah satunya ada 1 keluarga mereka berjualan dan pindah ke pasar sehat, sekarang mereka habis kurang lebih 1 miliyar supaya mendapatkan tempat paling strategis.

“Dan juga ada 1 orang pedagang, dulu nya dia hanya mempunyai 1 jongko untuk berjualan di pasar Banjaran kini dia di tempat pasar sehat Banjaran mempunyai 4 kios karena dia menjadi kordinator per blok kita tunjuk hidung saja salah satu nya Asep Anwar, sudah terlihatkan kan pihak PT. BNP tebang pilih” imbuh pedagang lain

Selain itu masyarakat paguyuban Pedagang Pasar Banjaran menjelaskan bahwa pernah audensi dengan Dinas Perindustrian Dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Barat dan meminta keadilan salah satunya pembangunan Revitalisasi Pasar Sehat Banjaran menggunakan Dana APBD supaya pedagang kecil terjangkau namun pihak Pemda Kabupaten Bandung atau Bupati Bandung tidak pernah mengajukan pembangunan revitalisasi pasar sehat Banjaran menggunakan Dana APBD.

Dan juga mereka dari paguyuban pasar Banjaran pernah diskusi dengan Bupati Bandung terkait penempatan pedagang pasar supaya lebih adil  dan sesuai dengan komitmen sebelumnya tetapi di tolak oleh pihak PT. BNP karena mereka hanya melihat mana yang punya uang itu lah yang di prioritaskan.

Pewarta : Arent/WN

Pendiri & Pimpinan Redaksi
Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi Waspira News. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya. Di tahun 2022, karena merasa perlu untuk memperluas jangkauannya di portal media online, Agus mendirikan Waspira News.

    Leave feedback about this

    • Kualitas Berita
    • Akurasi Informasi
    • Tampilan Website
    Choose Image

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.