Waspira News | Kabupaten Bandung – Akibat Kecerobohan dari PT.Panasia dalam proses perobohan cerobong asap yang di jual kepihak lain menuai polemik di warga sekitar yang terdampak banyaknya matrial batu juga bongkahan besi yang hampir memiliki berat hampir 12 kilogram terhempas kelingkungan warga Desa Cangkuang Wetan Rt 01/03 Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung.
Menurut keterangan warga yang bernama Ibu Julaeha pemilik kontrakan di Rt 01/03 menuturkan bahwa “Rumah kontrakannya mengalami kerusakan yang cukup parah salah satu penghuni kontrakan mengalami luka-luka memar dan lecet akibat terlemparnya matrial batu dari jarak sekitar 150 meter dari rumah mereka,” tuturny
Lanjut warga yang bernama H. Idah salah satu yang terdampak juga mengatakan bahwa tidak ada pemberitahuan sama sekali sebelumnya akan adanya perobohan menara tersebut,H. Idah juga menambahkan kepada pihak Media Waspira News saat dikonfirmasi dirumahnya “cucunya juga mengalami luka benturan di bagian angan kirinya dan juga mengalami luka-luka di bagian tubuh lain, beliau juga menunjukan kontraknya yang mengalami kerusakan cukup parah hingga tidak bisa dihuni lagi oleh penghuni kontrakannya, ” Ungkap H. Idah
Selain itu menurut tokoh warga masyarkat mereka sudah melayangkan surat kepada Bapak Bupati Bandung,Bapak Sekda, Kasatpol.PP, Ka.BPBD dan Kabankesbangpol, pada hari Selasa (06/12/22) dan berikut isi surat yang mereka layangkan “Adanya kegiatan pembongkaran cerobong power plant yg tingginya sekitar 85 /100 meter yang dilaksanakan oleh PT. Panasia di Desa Cangkuang Wetan Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung yang menurut informasi tidak memiliki perijinan dari warga masyarakat sekitar dan instansi terkait. Dampak kejadian banyak nya rumah yg retak , rusak serta adanya korban luka ringan sementara 1 orang yang berumur 43 tahun dan berjenis kelamin laki-laki warga Rw 03. Adapaun puing_puing reruntuhan daripada runtuh nya cerobong tersebut yang berdampak kepada masyarakat Rw. 02 hingga Rw..10 Desa Cangkuang Wetan dan mengakibatkan kerugian material serta non material akibat dampak dari getaran reruntuhan cerobong yang di laksanakan oleh PT. Panasia.
Atas kejadian tersebut pihak Forkopimcam dan Pemerintah desa memfasilitasi warga dan pihak PT. Panasia untuk bermusyawarah, yang hasil musyawarah tersebut pihak perusahaan PT. Panasia akan bertanggung jawab terhadap dampak sebagai akibat kejadian tersebut dan langsung melakukan peninjauan lapangan untuk melihat secara langsung dampak tersebut. Saat ini masih dilakukan pendataan orang dan bangunan yang terdampak kejadian tersebut oleh forkopimcam, aparat desa dan rt/rw setempat serta pihak perusahaan.
Media Waspira News selanjutnya mendatangi Kantor Desa Cangkuang Wetan dan meminta keterangan prihal terjadinya peristiwa yang membuat warga terdampak mengalami kerugian atas kerusakan rumah mereka diantaranya yang disebutkan sebelumnya, Kades Cangkuang Wetan mengatakan ” bahwa tidak pernah menerima pemberitahuan sebelumnya tiba – tiba sudah ada warga yang datang kekantor Desa Cangkuang Wetan dan mengadu keperintahan desa terkait perobohan cerobong asap PT.Panasia yang mengakibatkan 2 orang mengalami luka-luka dan puluhan rumah warga di RT 01/03 rusak berat maupun ringan dan salah satu masjid milik warga mengalami kerusakan yang cukup parah ,”Ucap Kades Cangkuang Wetan
Setelah melakukan konfirmasi terhadap Kepala Desa Cangkuang Wetan Media Waspira News langsung menyambangi PT. Panasia dan menemui managernya yang bernama Bapak Thomson dan bermaksud ingin mengklarifikasi prihal kejadian tersebut namun sangat disayangkan manager tersebut sedang tidak masuk dan tidak ada ditempat menurut keterangan security yang sedang bertugas di PT. Panasia, media Waspira News pun sempat menghubungi beliau lewat sambungan whatupp namun hingga berita ini ditayangkan manager PT. Panasia Bapak Thomson tidak memberikan keterangan seakan – akan acuh dan alergi terhadap wartawan.
Pewarta
( Red/WN ) Setiawan-Arent
Leave feedback about this