Waspira News | Kabupaten Bandung – Pembangunan rehabilitasi ruang kelas SMAN 1 Dayeuhkolot di duga bermasalah. Dalam tujuan Pendidikan Nasional adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya. Yaitu insan yang beriman serta bertaqwa terhadap yang kuasa yang Maha Esa serta berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan serta keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani. Kepribadian yg mantap serta berdikari serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan serta kebangsaan.
Menuai polemik Pembangunan Rehabilitasi Ruang Kelas yang berada di SMAN 1 Dayeuhkolot Jl. Sukapura Dayeuhkolot no.99. Bangunan yang berada di atas tanah carik Desa Sukapura di duga tidak sesuai dengan (RAB). Dan di dalam papan Informasi tidak di tuangkan isi salah satunya harian ongkos kerja (HOK). Terkait secara detail spesifikasi harus menjelaskanya dengan rinci oleh pihak sekolah hal ini menjadikan pertanyaan terkait pembangungan rehabilitasi ruang kelas seakan-akan menutupi supaya tidak di ekpose.
Sebelumya Media Waspira News pada hari Senin (13/11/22) mendatangi SMAN 1 Dayeuhkolot. Namun sangat di sayangkan pada saat itu sedang ada kegiatan Penilain Kinerja Kepala Sekolah (PKKS). Akhirnya pihak media melayangkan surat konfirmasi supaya mendapatkan informasi yang detail.
Selasa, (22/11/22) Setelah kurang lebih menunggu 1 minggu pihak sekolah SMAN 1 Dayeuhkolot akhirnya mengundang ke pihak Media untuk memberikan hak jawabnya. Terkait pembangunan rehabilitasi ruang kelas. Namun disayangkan pernyataan dari pihak sekolah terkait pembangunan tidak sesuai apa yang diharapkan terkesan di tutup-tutupi.
Tidak jelas nya perihal Material yang di gunakan dan berapa biaya HOK
Wakil Kepala Sekolah Edi mengatakan. ” Untuk pembangunan rehabilitasi ruang kelas itu sudah berjalan sejak bulan September dengan anggaran Rp. 272.000.000 dengan tingkat kerusakan sedang “. Ungkap Wakasek
Selain itu Wakasek SMAN 1 Dayeuhkolot menunjukan pembanguan tersebut dan mengatakan rehabilitasi ruang kelas tersebut hanya mengganti keramik, plapon serta mengganti rangka. Terlihat pembangunan tersebut sudah selesai dan siap di pakai oleh murid tetapi kejanggalan mulai terlihat ketika menanyakan material apa saja yang di gunakan dan berapa HOK para pekerja. Wakasek tidak bisa menjawab dan semua data ada di bendahara.
Pernyataan Wakasek yang menyebutkan untuk pembelajaan dan lain-lain itu ada di tangan bendahara lantas pertanyaan tersebut. Membuat pihak media menanyakan bendahara sekolah tetapi sangat di sayangkan bendahara tidak bisa menemui pihak media. Entah apa alasannya dan terkait pembangunan rehabilitasi di limpahkan atau di pertanggung jawabkan kepada Kepala Sekolah SMAN1 Dayeuhkolot, Imbuh Edi.
Setelah 100 persen pembangunan rehabilitasi ruang kelas tambah adanya perbaikan plapon atas, sentil darimana anggran tersebut Edi menyebutkan ” Untuk perbaikan plapon yang rusak tersebut sudah dikerjakan pada hari jumat, (18/11/22) dan memakai dana BOS sebesar 12 Jt untuk 5 titik plapon karena dalam aturan itu ada dana pemeliharaan sekolah. Pungkas Edi.
Sampai berita ini ditayangkan kepala sekolah belum bisa dikonfirmasi.
(Tim/RedWN)
Leave feedback about this