Waspira News – Perhelatan Piala Dunia U-17 yang mulai di selenggarakan pada 10 November 2023 mendatang. Empat venue yang bakal di gunakan yaitu Jakarta International Stadium (JIS), Si Jalak Harupat (Kabupaten Bandung), Manahan (Solo), dan Gelora Bung Tomo (Surabaya).
Dinilai sejumlah pengamat akan mendorong sektor pariwisata nasional. Sebab, ajang bertaraf internasional ini di proyeksikan mampu menarik animo penonton yang besar.
Dilansir dari Kontan.co.id, Editor Yudho Winarto (Rabu, 01 November 2023 21:07 WIB). Pakar strategi pariwisata nasional Taufan Rahmadi mengatakan, perhelatan Piala Dunia U-17 akan menciptakan efek yang luar biasa bagi pariwisata Indonesia.
Turnamen yang menjadi wadah bagi para pesepakbola muda ini di prediksi dapat menarik 18.000 orang dalam setiap pertandingannya.
Selama kegiatan berlangsung di harapkan akan mengundang para pecinta sepak bola di seluruh nusantara. Ataupun yang datang dari luar negeri,” kata Taufan dalam keterangannya, Rabu (1/11).
Para penonton Piala Dunia U-17, baik dari dalam dan luar negeri. Yang nantinya dapat menyaksikan pertandingan yang di gelar di Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya.
Di Ibukota Jakarta International Stadium (JIS), yang merupakan stadion dengan kapasitas 82.000 penonton. Akan menjadi venue bagi laga-laga grup C dan E. Sementara di Bandung, Stadion Si Jalak Harupat akan menyelenggarakan laga-laga Grup dan F.
Di Solo, Stadion Manahan bakal menggelar pertandingan-pertandingan Grup B. Untuk Surabaya, Stadion Gelora Bung Tomo menjadi venue Grup A, di mana tim nasional Indonesia akan menghadapi Ekuador, Maroko, dan Panama, sekaligus tempat pembukaan Piala Dunia U-17.
Taufan melanjutkan, dengan terpilihnya Jakarta, Bandung, Solo, dan Surabaya sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17, sektor pariwisata di kota-kota tersebut pastinya akan mengalami lonjakan sehingga berdampak positif terhadap perekonomian setempat.
Dengan target 18.000 penonton di setiap pertandingan, bakal mendorong permintaan yang tinggi terhadap penginapan, transportasi, kuliner, hingga produk ekonomi kreatif.
Perwarta : Peep/RedWN
Leave feedback about this