Bantuan Berita Kesehatan Ketahanan Pangan

Diduga Uang Pengganti Korban PMK Malah Di Pakai Keperluan Sehari-hari Di Desa Cikahuripan

Diduga Uang Pengganti Korban PMK Malah Di Pakai Keperluan Sehari-hari Di Desa Cikahuripan

Waspira News | Kabupaten Bandung Barat – Penyakit mulut dan kuku adalah penyakit hewan dan merupakan penyakit yang berbeda dari penyakit tangan. Kaki dan mulut yang umum terjadi pada anak kecil.

Diduga Uang Pengganti Korban PMK

Meskipun bukanlah ancaman pada kesehatan masyarakat atau keamanan pangan, PMK menjadi perhatian banyak negara di dunia karena bisa. Menyebar dengan cepat dan menyebabkan kerugian ekonomi yang signifikan.

Diduga Uang Pengganti Korban PMK 
Diduga Uang Pengganti Korban PMK

Pasalnya, penyakit ini bisa sangat melemahkan hewan yang akhirnya akan mengakibatkan hilangnya produksi daging dan susu, pada hewan muda. PMK bisa berakibat fatal, itulah mengapa PMK menjadi salah satu penyakit hewan yang paling di takuti pemilik ternak

Seperti hal yang terjadi di Desa Cikahuripan Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat, pada akhir tahun 2022 penyakit PMK melanda. Desa tersebut tidak sedikit hewan ternak sapi milik warga masyakarat terkena penyakit tersebut hingga menyebabkan kematian pada sapi.

Peternak Sapi Yang Dapat Bantuan

Kamis, (10/08/23) awak Media Waspira News mendatangi salah satu kampung di mana mayoritas warga tersebut hampir semua peternak sapi.

Berikut keterangan nya “Saya dapat bantuan dari pemerintah sapi 10 ekor dan ketika ada penyakit PMK sapi yang di berikan. Oleh Pemerintah mati 6 ekor, sekian lama menunggu beberapa bulan ada penggantian dari pemerintah 1 ekor sapi Rp. 10.000.000.00,- jadi saya menerima uang Rp.60.000.000.00,- ” ujar warga yang tidak ingin di sebutkan namanya

Lanjut warga lain “saya jadi peternak sapi sudah 20 tahun, dan kemarin akhir tahun 2022 sebagai perternak sapi. Dan sapi saya di landa penyakit PMK juga namun beruntung cuman 2 sapi yang mati. Tapi sudah di ganti oleh pemerintah senilai Rp. 20.000.000.00,- ” Pungkas warga lain

Namun ketika di tanyakan terkait uang pengganti penyakit imbas dari penyakit PMK mayoritas warga yang menerina uang pengganti sapi yang mati akbiat dari PMK tidak di belikan kembali ke sapi untuk di ternak malah di gunakan untuk keperluan sehari-hari.

Selain itu adapun beberapa peternak yang mengeluhkan terkait bantuan pakan, ada beberapa warga yang mengatakan bahwa ketika pakan datang. Para peternak sapi di mintai uang BOP berpariatif ada yang Rp.25.000.00,- ada juga yang Rp. 15.000.00,- per karungnya.

Terlepas dari itu karena mereka mengaku sebagai anggota KPSBU Lembang awak media pun menyambangi Kantor KPSBU untuk menanyakan terkait. Anggota nya yang di duga sudah menyelewengkan bantuan pemerintah, tetapi entah ketua KPSBU H. Dedi alergi terhadap media. Ada beberapa alasan bahwa ketua KPSBU tidak ada di lokasi, ada yang berkata bahwa ketua sedang ke undangan, ada yang mengatakan sedang ada kunjungan dan ada pula yang mengatakan bahwa ketua KPSBU sudah lama tidak masuk karena sakit.

Pewarta : RedWN

Pendiri & Pimpinan Redaksi
Agus Suhendar adalah Pendiri sekaligus Pimpinan Redaksi Waspira News. Agus Suhendar lahir pada tanggal 17 agustus 1972 di Bandung, Jawa Barat. Sebelum berkiprah di dunia jurnalisme dan media, Agus pernah bekerja di salah satu perusahaan tekstil ternama di Kabupaten Bandung. Agus juga pernah bekerja di bidang perpajakan menjadi pegawai honorer. Karena kecintaannya pada dunia jurnalisme dan media, Agus pada akhirnya beralih profesi sebagai jurnalis dan penulis di beberapa media. Pada tahun 2017 Agus Suhendar memutuskan untuk mendirikan perusahaan medianya sendiri. Agus kemudian mendirikan situs web portal Balance News. Hingga tahun 2018, PT. Sandy Putra Suhendar resmi didirikan untuk menaunginya. Di tahun 2022, karena merasa perlu untuk memperluas jangkauannya di portal media online, Agus mendirikan Waspira News.

    Leave feedback about this

    • Kualitas Berita
    • Akurasi Informasi
    • Tampilan Website
    Choose Image

    Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.