Waspira News | Kabupaten Bandung – Program Percepatan Peningkatan Tata Guna Air Irigasi selanjutnya di singkat P3-TGAI adalah program perbaikan, rehabilitasi atau peningkatan jaringan irigasi. Dengan berbasis peran serta masyarakat petani yang di laksanakan oleh Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), Gabungan Perkumpulan Petani Pemakai Air. (GP3A) atau Induk Perkumpulan Petani Pemakai Air (IP3A).
P3-TGAI di laksanakan untuk mendukung kedaulatan pangan nasional sebagai perwujudan kemandirian ekonomi dengan menggerakan sector strategis ekonomi domestik. Sebagaimana termuat dalam program nawa cita ke tujuh. Melalui pemberdayaan masyarakat petani dalam perbaikan jaringan irigasi, rehabilitasi jaringan irigasi dan peningkatan jaringan irigasi secara partisipatif di wilayah pedesaan.
Karena Kedekatan Dengan Dewan
Seperti halnya Kelompok Tani Air, Tani Makmur Sukapura Desa Sukapura Kecamatan Dayeuhkolot. Yang mengerjakan program tersebut di Kp. Menggerhilir Rt.02 Rw./03/04 dengan no.kontrak : 021.01/PPK OPSDA II-Av /P3TGAI /315/2023. ketua P3A Yulrahman terang-terangan terkiat teknis dan Harian Ongkos Kerja (HOK).
Jum’at, (30/06/23) awak media menyambangi lokasi pengerjaan tersebut menurut keterangan salah seorang pekerja. Yang sedang ada di lokasi mengatakan ” Pekerjaan ini sudah berjalan 3 minggu dengan jumlah pekerja kurang lebih 20 orang tetapi itu juga di roling per 3 har dalam 1 minggu karena pekerjanya dari 2 Rw. Yaitu Rw.03 dan Rw 04.
Keterangan Pekerja
Lanjut pekerja, untuk gaji tukang di kasih Rp. 130.000,00 dan laden Rp. 110.000,00 dan di bayar. Per minggu, kalau volume kurang lebih 500 meter tetapi kalau lebih jelas nya silakan tanyakan kepada ketua kelompok H. yul” ujar pekerja
Terlepas dari pekerja awak media bertemu dengan ketua kelompok tani makmur sukapura Yul Rahman di rinya pun menerangkan. “Pengerjaan P3-TGAI sudah berjalan 3 minggu dengan volume pengerjaan 524 meter, untuk ketinggian tembok 80 cm, dengan dasar. 30 cm atas 50 cm. Material memakai batu dari Baleendah kalau pasir dari garut dan semen memakai semen padang pengerjaan kurang lebih sudah 50 %.
Rencana Anggaran Biaya
Tambah ketua, untuk ongkos para pekerja bagian tukang Rp.140,000,00,- dan laden Rp.100,000,00,- biaya lansir Rp. 400,000,00,- per truck sedangkan untuk upah ketua pelaksana Rp. 150.000,00. Namun kemarin ada kendala sedikit sehingga adanya perubahan Rencana Anggaran Biaya (RAB) karena ada tanah hibah yang tadinya akan di bangunkan sekian meter tetapi kata yang punya tanah hanya sebagian.
Lebih lanjut ketua P3A, program ini saya baru menerima 1 x awalnya saya di panggil oleh Kepala Desa Sukapura bahwa adanya program dari aspirasi partai PKB H.Cuncun setelah itu di lakukan pengecakan dan akhirnya cocok untuk program tersebut, kalau untuk biaya koordinasi kepada partai yang memberikan hingga saat ini belum ada dan belum menerima telpon tapi tidak tahu nanti, ungkap Ketua P3A
Tetapi dari pernyataan yang di lontarkan oleh ketua kelompok P3A berbeda dengan para pekerja, dari HOK yang di katakan petani untuk tukang Rp.130.000,00 dan kata ketua P3A Rp. 140.000,00 sedangkan di (RAB) upah tukang Rp. 150.000,00 dan laden, pekerja Rp.139.700,00. Selain itu dirinya pun hingga saat ini belum pernah menerima gaji atau upah untuk dirinya tetapi kalau ketua pelaksana per hari nya Rp. 150.000,00.
Ketika di tanyakan terkait perbedaan HOK ketua P3A hanya menjawab, kenapa di bedakan dengan RAB karena di takutkan. Biaya pengerjaan tidak cukup karena baru pertama kali menerima bantuan tersebut dan juga untuk Nomor titik koordinat patok pun. Bongkar pasang dengan alasan sering di rusak oleh anak-anak, Sehingga tidak jelasnya di mana titik nol pengerjaan.
Bukan hanya itu lahan pertanian yang di lewati program P3-TGAI pun bukan murni semua lahan petani, melainkan sebagian besar lahan Milik PT. Alena Textile Industries dan ketua kelompok hanya penggarab 1 hektare dengan hasil panen di bagi 2 dengan pihak PT Alena.
Dalam hal ini jelas program P3TGAI salah sasaran seharusnya program tersebut piur kepada petani dengan lahan para petani sebagaiman mestinya. Sedangan di luaran sana masih banyak petani yang menunggu program tersebut, jangan hanya kepentingan politik dan kedekatan dengan para dewan sehingga memaksakan program.
Pewarta : Tim/RedWN
Leave feedback about this